Ada lima meja permainan yang dipasangi segel dan Satpol PP line.
Modus Hadiah Rokok
Dua Gelanggang Permainan (Gelper) disegel Satpol PP Pelalawan, Aneka Zone dan E-Zone, pada Senin (17/2/2020) lantaran tidak sesuai dengan izin yang dimiliki pihak pengelola.
Pasalnya izin yang diterbitka Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk permainan anak-anak.
Kenyatannya di lokasi ternyata penuh sesak oleh orang dewasa yang bermain sambil merokok.
Kedua lokasi itu selalu ramai dikunjungi sejak buka pada pagi hari hingga tutup menjelang tengah malam
Informasi yang diperoleh
tribunpekanbaru.com,
Gelper Aneka Zone yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim) di dekat cafe Kopi Tiam Nongcan dan E-Zone yang berada di lantai ll pusat perbelanjaan Swalayan Mandiri ternyata hanya kedok saja.
Ada praktik perjudian yang dijalankan secara terselubun oleh pengelolanya.
Perjudian yang dimuluskan karyawan da pengelola modusnya cukup rapi.
Di Aneka Zone, permainan menggunakan koin yang dibeli dengan uang, kemudian pemain yang menang mendapatkan voucher yang ditukarkan dengan rokok.
Nah, rokok yang diterima ini dijual kembali kepada pihak yang sud siap menampungnya dan dijadikan uang.
Penampung berad di luar Ruko tepat di deka kedai yang bersebelahan dengan gedung gelper.
"Masak permainan anak-anak hadiahnya rokok, itu mustahil. Ada orang yang siaga membeli hadiah rokok di gedung itu," terang seorang pemain kepad
tribunpekanbaru.com yang memint namanya tidak ditulis, Senin (17/2/2020).
Demikian halnya dengan E-Zone di Swalayan Mandiri, meski wahananya banyak dimainkan anak-anak, namun masih didominasi orang dewasa.
Polanya tetap sama, koin dibeli dan ketika menang mendapatkan voucher yang ditukarkan dengan rokok yang kemudian ditukarkan kembali dengan sejumlah uang.
"Kami asik main tadi, uang sudah masuk tapi meja disegel. Gimana ini, kami tuntut ke pengelolanya nanti," tandasnya.
Ia mengamini adanya praktik perjudian di kedua Gelper dan sudah menjadi rahasia umum di masyarakat.
Perputaran uang setiap hari di kedua lokasi diperkirakan hingga belasan juta yang pemainnya seluruh laki-laki dewasa.
"Paling ramai aneka Zone. Ngak cuman laki-laki, ada juga perempuan yang hobi. Tadi kebetulan dia tak datang," beber pria berkulit hitam ini.
Kepala Satpol PP Pelalawan, Abu Bakar FE menyebutkan, pihaknya melakukan penyegelan lantaran izin yang dimiliki tak sesuai dengan praktik di lapangan.
Terkait adanya indikasi perjudian, pihaknya memang mendengarkan kabar itu.
Namun ranah tersebut merupakan pidana yang bukan kewenangan Satpol PP.
"Persoalan judi yang yang di Gelper itu, bukan ranah kita. Itu kewenangan penegak hulum karena berbau pidana," tandas Abu Bakar.
PENGUNJUNG Berhamburan dan Pengelola Tak Bekutik
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pelalawan Riau menyegel dua Gelanggang Permainan (Gelper) di Pangkalan Kerinci yakni Aneka Zone dan E-Zone yang beroperasi di Jalan Lintas Timur, Seni (17/2/2020).
Puluhan personil Satpol PP menggunakan lima unit kendaran mendatangi ke dua lokasi Gelper yang berseberangan itu.
Tim dipimpin langsung Kepala Satpol PP Abu Bakar FE bersama Kepala Bidang Trantibum Ahma Fauzi Nasution serta para penyidik PPNS.
Rombongan pertama kali mendatangi Aneka Zone yang terletak di sampai cafe Kopi Tiam Nongcan.
Setelah tiba di parkiran, personil Satpol langsung merangsek masuk ke dalam gelper.
Kabid Ahmad Fauzi Nasution langsung meminta pengelola mematikan seluruh wahana permainan yang sedang beroperasi.
Para pengunjung yang seluruhnya laki-laki dewasa sambil menghisap rokok, langsung berhamburan dan terkejut dengan kedatangan petugas.
Termasuk para karyawan yang ada di lokasi seperti ketakutan dan berupaya bersembusi di balik tembok dan meja kasir.
Lanta Kasatpol PP Abu Bakar memanggil pengelola yang bernama Acai untuk meminta izin-izin yang dimiliki.
Acai menunjukan izin permainan anak-anak yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
"Karena perizinannya tidak sesuai dengan kenyatan, maka permainannya kami segel sementara dan dilarang beroperasi sebelum urusannya selesai," tukas Aba Bakar.
Acai hanya menganggukan kepalanya pertanda dirinya mengerti dan menyetujui tindakan aparat penegak Peraturan Daerah (Perda) itu.
Pria berkaca mata itu tak berkutik saat segel-segel dan Satpol PP line dipasang di delapan meja permainan.