Indonesia Positif Corona
Berhubungan Dengan 4 WN Singapura yang Positif Corona,Sopir Hingga Tukang Ojek di Batam Dikarantina
Sementara untuk pembantu atau pekerja rumah tangga sekaligus tukang ojek WNA Singapura tersebut ditempatkan di sebuah lokasi yang ditunjuk Pemerintah
TRIBUNPEKANBARU.COM - Virus Corona akhirnya masuk juga ke wilayah Indonesia. Virus Corona yang masuk ke Indonesia ternyata dibawa oleh orang asing.
Saat ini, warga yang positif Virus Corona dilaporkan terdapat di Depok, Jawa Barat.
Namun, penyebaran Virus Corona juga berpotensi terjadi di berbagai pintu masuknya lalulintas orang, seperti di wilayah yang berbatasan dengan negera tetangga.
Misalnya Kepulauan Riau. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjeptjep Yudiana mengatakan, 15 orang warga Batam yang saat ini menjalani karantina akan dijamin kebutuhannya selama 14 hari oleh pemerintah.
Sebanyak 15 warga itu dikarantina akibat pernah bertemu dan berkomunikasi dengan empat WNA asal Singapura yang dinyatakan positif virus corona oleh Pemerintah Singapura.
 
Mereka dikarantina untuk meminimalisasi upaya penyebaran virus corona jika 15 orang ini ternyata positif.
"Tapi alhamdulillah sampai saat ini semua dalam kondisi sehat," kata Tjetjep melalui telepon, Senin (2/3/2020).
Diakui Tjetjep, saat ini dari 15 orang tersebut masing-masing dirawat di dua lokasi berbeda.
Sopir WNA asal Singapura yang positif corona dikarantina di rumahnya.
Sementara untuk pembantu atau pekerja rumah tangga sekaligus tukang ojek WNA Singapura tersebut ditempatkan di sebuah lokasi yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Kepri.
"Untuk tempat masih kami rahasiakan, hal ini untuk menghindari adanya kecemasan warga. Yang jelas, proses karantina dilakukan sesuai standar kesehatan dunia (WHO)," jelas Tjetjep.
Tjetjep menambahkan, setiap harinya bahkan setiap jam 15, warga Batam yang dikarantina terus diperiksa kesehatannya.
Untuk obat-obatan terus diberikan kepada pasien, mulai dari obat makan hingga suntik.
"Kami pastikan setiap perkembangannya pasien terus ter-record dan tidak terlewatkan," papar Tjetjep.
Selain itu, selama 14 hari, orang ini tidak boleh keluar. Semua kebutuhan mereka sehari-hari dipenuhi oleh pemerintah.

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											