Menristek ke Pelalawan
Menristek ke Pelalawan Tinjau Teknopolitan, Bupati Pelalawan HM Harris Bicara Investasi Tertinggi
Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI, Bambang Brodjonegoro ke Pelalawan Riau meninjau perkembangan kawasan Teknopolitan
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Menristek ke Pelalawan Tinjau Teknopolitan, Bupati Pelalawan HM Harris Bicara Investasi Tertinggi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI, Bambang Brodjonegoro ke Pelalawan Riau meninjau perkembangan kawasan Teknopolitan di Kecamatan Langgam, Jumat (6/3/2020).
Selain memberikan pemaparan dan mengunjungi stand pameran, Menristek Bambang Brodjonegoro juga meresmikan Teaching Industry Oleopangan milik Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) di lantai l gedung kampus.
Menristek Bambang Brodjonegoro didampingi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolog (BPPT) Hammam Riza yang datang menggunakan helikopter.
Bupati Pelalawan HM Harris dalam sambutannya menyebutkan, perkembangan Kabupaten Pelalawan Pelalawan dimekarkan dengan Kampar pada tahun 1999, jumlah penduduk masih 113 ribu tapi sekarang sudah mencapai 468 ribu.
Hal itu bukanlah dipengaruhi oleh angka kelahiran tetapi angka pencari kerja yang datang ke Pelalawan.
"Karena investasi yang masuk ke Pelalawan cukup besar sepuluh tahun terakhir dalam hal industri yang menyerap banyak tenaga kerja," terang Bupati Harris.
Investasi dibidang perkebunan, kehutanan, dan industri dipacu oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih.
Investor melirik Pelalawan untuk menanamkan modalnya lantaran melihat peluang yang cukup besar untuk kemajuan usaha.
Hal itu juga yang membuat Pelalawan menjadi daerah yang investasinya tertting di Provinsi Riau dalam tiga tahun terakhir.
Bahkan meraih penghargaan dari DPMPTSP Riau dan mendapat perhatian khusus dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Setelah ditotola nilai investasi di Pelalawan saat ini mencapai Rp 232 triliun. Dulu hanya Rp 72 T saja, waktu PT RAPP baru dibuka," tambahnya.
Melihat iklim investasi yang bagus ini, menjadi pendorong bagi investor untuk menanamkan modalnya di Kawasan Teknopolitan ini.
Apalagi dengan hadirnya Menristek Bambang yang bisa memacu para pemilik modal membuka industri di areal Teknopark.
Harris menceritakan, pengadaan lahan Teknopolitan berawal dari keinginan masyarakay yang ingin maju dengan menyerahkan sebagian tanah ulayat untuk dijadikan kawasan industri.