Aktor James Bond Daniel Craig Singgung Donald Trump Terkait Film 'No Time To Die', Ada Apa?
Aktor asal Inggris berusia 52 tahun ini mengatakan dirinya tak ingin berbicara banyak perihal pertentangan politik yang sekarang terjadi.
Aktor James Bond Daniel Craig Singgung Donald Trump Terkait Film 'No Time To Die', Ada Apa?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dalam sebuah wawancara, aktor pemeran serial James Bond, Daniel Craig menyebut dirinya dan kru film berusaha menjauhkan jarak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kepada GQ, Daniel Craig menjelaskan agar tak ingin ada unsur-unsur Donald Trump dalam film terbaru James Bond, 'No Time To Die', menjelang pemilihan presiden AS 2020.
Aktor asal Inggris berusia 52 tahun ini mengatakan dirinya tak ingin berbicara banyak perihal pertentangan politik yang sekarang terjadi.

Bulan November 2020 juga merupakan bulan politik di Amerika Serikat di mana akan terselenggara pemilihan presiden.
Tentu kedua acara tersebut akan berlangsung pada bulan yang sama.
Pada pokoknya, Daniel berusaha untuk menjauhkan unsur-unsur kampanye maupun pertentangan politik 'dunia nyata' ke dalam film aksinya.
"Kami berjuang untuk menjauhkan Trump dari film ini," kata Daniel Craig dalam sebuah majalah promosi No Time To Die, dilansir USA Today, Senin (9/3/2020).
Namun demikian, Daniel tak mau menguraikan bagaimana Presiden Trump bisa menjadi rujukannya untuk menentang campur tangan politik dalam film No Time To Die.

Selalu Ada Politik dalam film James Bond
Daniel menyebut bahwa selalu ada perpolitikan dalam film aksi James Bond.
"Namun tentu saja, (perpolitikan) itu ada di sana. Itu selalu ada di sana, baik itu Trump atau Brexit, atau pengaruh Rusia dalam pemilihan, atau apapun," imbuhnya.
Perihal penggarapan filmnya, Daniel percaya timnya mampu untuk berposisi netral dan tak terlibat dalam pertentangan politik jelang pilpres AS.
"Banyak orang-orang Inggris yang bekerja di industri papan atas di dunia dan di atasnya lagi. Kami melakukan itu, dan kami berpengalaman untuk itu"
"Entah bagaimana kita (filmnya) agak memecah semua (perpolitikan) itu. Apakah itu dapat memecah Eropa ... (tentu) ada semacam nihilisme, bukankah begitu?"