Pencegahan Karhutla di Riau
BPPT Terapkan Inovasi BioPeat, Buka Lahan Tanpa Bakar Untuk Cegah Karhutla di Riau
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan di Provinsi Riau, dengan cara penaburan garam di awan yang berpotensi hujan, mulai dilaksanakan
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ilham Yafiz
BPPT Terapkan Inovasi BioPeat, Buka Lahan Tanpa Bakar Untuk Cegah Karhutla di Riau
TRIBUNPEKANBARU.COM - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan di Provinsi Riau, dengan cara penaburan garam di awan yang berpotensi hujan, mulai dilaksanakan pada hari ini, Rabu (11/3/2020).
Penebaran garam dilakukan dengan dukungan pesawat Casa 212 milik TNI AU dari Skadron 4, Malang.
Pembiayaan pelaksanaan TMC Provinsi Riau bersumber dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau.
Seperti diketahui, Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang paling rawan terkena dampak bencana kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Bencana yang hampir terjadi setiap musim kemarau tersebut, berdampak rusaknya keanekaragaman hayati dalam ekosistem hutan, gangguan kesehatan, juga berimbas terganggunya transportasi yang disebabkan kabut asap.
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah kabut asap akibat Karhutla di Indonesia bahkan menjadi sorotan negara-negara tetangga yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung.
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Yudi Anantasena mengatakan, pelaksanaan operasi TMC di Provinsi Riau, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, tanggal 28 Februari 2020.
Dalam hal ini dipaparkan Yudi, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) salah satunya mengemban tugas melaksanakan operasi modifikasi cuaca.
Selain itu lanjutnya, dalam Inpres nomor 3 Tahun 2020, BPPT juga mendapat tugas untuk mengembangkan Teknologi Pembukaan Lahan Tanpa Bakar melalui inovasi Bio-Peat.
Inovasi BioPeat adalah inovasi untuk menyuburkan lahan gambut, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, tanpa perlu pembakaran lahan.
"Ditujukan guna mencegah Karhutla," ujarnya.
Dibeberkan Yudi, pemanfaatan pupuk hayati BioPeat pada tanah gambut, mampu meningkatkan pH tanah dari semula rata-rata pH 3,9 menjadi sekitar pH 5.
“Dengan meningkatnya pH tanah gambut, maka tanah gambut menjadi lebih subur. Sehingga dapat ditanami tanpa membakar lahan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC, Sutrisno menambahkan, selain antisipasi bencana Karhutla, BBTMC-BPPT saat ini tengah mempersiapkan kegiatan TMC di Daerah Tangkapan Air Waduk Citarum, Jawa Barat dan di Daerah Aliran Sungai Brantas, Jawa Timur untuk melakukan pengisian waduk.
Serta di Danau Towuti, Sulawesi Selatan dan Danau Toba, Sumatera Utara untuk menjaga cadangan air guna kebutuhan PLTA.
( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )