Siaga Corona di Riau
Dua Pasien Suspek Virus Corona di Tembilahan Dinyatakan Negatif Covid-19
Dua orang pasien suspek Virus Corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada (PH), Tembilahan dinyatakan negatif dari Covid – 9 tersebut.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ilham Yafiz
Dua Pasien Suspek Virus Corona di Tembilahan Dinyatakan Negatif Covid-19
Dua orang pasien suspek Virus Corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada (PH), Tembilahan dinyatakan negatif dari Covid – 9 tersebut.
Dua orang pasien asal Tembilahan dan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ini pun telah di izinkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Dirut RSUD PH Tembilahan dr. Saut Pakpahan menjelaskan, Anak Buah Kapal (ABK) yang merupakan pasien nomor 1 asal Tembilahan sudah pulang dijemput oleh keluarganya pada Jum’at (13/3) sore.
“Dua – duanya sudah keluar, hasilnya negatif. Pasien nomor 2 dari Rengat mungkin besok keluar dijemput keluarganya. Dua pasien ini sakit biasa saja, ini sudah jelas negatif,” jelas dr. Saut kepada Tribun Pekanbaru, Minggu (15/3).
Sebelum hasil labor dari Lirbangkes menyatakan sang ABK negatif dan dipulangkan, enam orang teman satu kapal ABK ini telah terlebih dulu dipulangkan setelah dua hari sempat menjalani observasi di rumah singgah milik Dinas Sosial Inhil.
Hasil ini disambut suka cita oleh dr. Saut, karena Kabupaten Inhil masih dinyatakan negatif dari virus mematikan tersebut.
Meskipun begitu, dr. Saut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan diri dan sekitar disamping Pemerintah daerah dan tim tetap melakukan upaya pencegahan agar virus korona agar tidak masuk ke Inhil.
“Cuci tangan pakai sabun, jangan panik karena kita masih negatif. Himbauan umum ini wajib kita sampaikan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Mengenai pengamanan tim medis khusus yang menangani pasien suspect corona, menurut dr. Saut, pihak RSUD PH tidak mempunyai standrart khusus dan hanya mengikuti standart pekerjaan (SOP).
pasien mendapat perhatian ekstra dan mendapat pengawasan selama 24 jam oleh petugas yang sudah ditunjuk oleh RSUD PH Tembilahan.
“Dia menjadi orang dalam pengawasan, petugas setiap 4 jam tukaran, 6 kali sehari shiftnya. Prinsipnya sop tidak ada yang khusus sesuai standart dari kemenkes dan WHO. Semua petugad disiapkan dan dilibatkan semua karena terintegrasi, artinya pasien ini sakit bukan satu penyakit, tim penanggulangan di rumah sakit berkerja sesuai standartanya," pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / T. Muhammad Fadhli )
