Sudah Transfer Uang Hingga Rp 11 Juta, Wanita Ini Ngaku Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker
Seorang wanita berinisial SA (46) mengaku menjadi korban penipuan jual beli masker online yang memanfaatkan pandemi COVID-19.
Sudah Transfer Uang Hingga Rp 11 Juta, Wanita Ini Ngaku Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita berinisial SA (46) mengaku menjadi korban penipuan jual beli masker online yang memanfaatkan pandemi COVID-19.
Akibat perbuatan pelaku yang disinyalir berada di Jawa Timur ini, korban mengalami kerugian hingga Rp 11,9 juta rupiah.
Kejadian berawal ketika SA tertarik membantu temannya yang membutuhkan masker untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Kebetulan ada kakak kelas saya pas sekolah minta bantuan pengadaan masker. Jadi saya tertarik untuk membantu," kata SA ketika dihubungi, Sabtu (28/3).
Lalu, ia berinisiatif mencari penjualan masker di akun Instagram hingga menemukan salah satu akun bernama @masker_sensi.ori yang menawarkan penjualan masker.
Akun tersebut diikuti oleh 2.019 pengikut. Konten yang diunggah oleh pelaku yakni menawarkan beragam jenis masker dengan harga yang sangat miring.
SA yang tertarik kemudian hendak membeli masker dengan jumlah yang banyak. Ia pun menghubungi salah satu nomor yang tertera di akun tersebut.
Saat menghubungi, SA lantas berbicara dengan wanita yang mengaku sebagai penjual masker.
"Dia bilang bisa sediakan. Katanya toko dan pabriknya ada di Jawa Timur," ungkap SA.
Masker tersebut dijual dengan harga Rp 650 ribu per dus dan Rp 20 ribu per box. Setiap dus berisi 40 box dengan isi per box mencapai 50 masker.
"Saya langsung pesan dalam jumlah banyak. Selain untuk pengajian juga untuk pengadaan di masjid," ungkapnya.
SA kemudian diminta si penjual mentrasfer uang dan disanggupi dengan mengirim uang Rp 900 ribu .
"Lalu saya transfer lagi Rp 2,4 juta untuk pemesanan dus itu. Hingga akhirnya saya kirim sekitar Rp 11 juta untuk pelunasan. Entah kenapa saya merasa seperti terhipnotis," imbuh warga Kemayoran ini.
SA lantas meminta bukti masker yang dia pesan. Namun, si terlapor malah mengirimkan foto yang ada di Instagram.
Pelaku tiba-tiba menelpon SA. Kali ini seorang pria yang berbicara di sambungan telepon itu. Dia mengaku belum bisa mengirim pesanan SA karena pihak jasa pengiriman meminta ada jaminan asuransi sebesar Rp 2 juta.
"Saya heran kok bayar asuransi," kata SA.
Karena sudah sepekan tak kunjung dikirimkan, ia berinisiatif mendatangi bank untuk mengetahui melacak transaksi pelaku.
"Rupanya saldo di rekening dia kosong. Saya sadar jadi korban penipuan. Kata pihak bank banyak korban yang melaporkan kejadian seperti ini. Saya duga itu sindikatnya," kata SA.
Ia lantas makin heran karena nomor pelaku tiba-tiba tak akrif saat dihubungi.
SA kemudian memutuskan membuat melaporan ke Polres Metro Jakarta Pusat. Laporan itu tercatat No 487/K/III/2020/Restro Jakpus.
"Saya harap pelaku segera ditangkap. Dan jangan ada lagi orang yang menjadi korban seperti saya," harapnya.
Sementara, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menerangkan, penyidik masih menyelidiki laporan ini. Dengan meminta keterangan pelapor dan saksi.
"Iya kami selidiki. Semoga segera bisa kami ungkap," kata Heru. (abs)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Wanita Ini Mengaku Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker, Sudah Transfer Uang Hingga Rp 11 Juta, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/28/wanita-ini-mengaku-jadi-korban-penipuan-jual-beli-masker-sudah-transfer-uang-hingga-rp-11-juta?page=all.