Update Virus Corona di Riau
UPDATE Data Jumlah ODP Covid-19 di Riau Capai 7.114 Orang, PDP 97 Orang, Meninggal Dunia Satu Orang
Data penyebaran kasus virus corona atau Covid19 di Riau terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Data penyebaran kasus virus corona atau Covid-19 di Riau terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Hingga Minggu (29/3/2020) jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Riau mencapai 7.114 orang.
Angka ini meningkatkan tajam jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 5.436 orang.
Berdasarkan data yang dirilis oleh dinas kesehatan provinsi Riau melalui website corona.riau.go.id tercatat dari 7.114 ODP 97 diantaranya sudah selesai dilakukan pemantuan sedangkan sisanya 7.17 orang lagi masih dalam proses pemantuan.
Kenaikan kasus penyebaran covid-19 di Riau tidak hanya terlihat dari meningkatkanya ODP saja.
Namun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau Pasien suspek corona di Riau juga mengalami peningkatan dari 85 orang, Minggu (28/3/2020) ini naik menjadi 97 orang.
Bahkan satu PDP di Dumai meninggal dunia, 25 orang sehat dan hingga saat ini masih ada 71 orang lagi yang masih dirawat.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, mengungkapkan, lonjakan jumlah ODP dan PDP disebabkan karena banyaknya warga Riau yang bekerja di luar negeri, khususnya di Malaysia pulang ke kampung halamnya masing-masing di Riau.
Dengan kembalinya warga Riau yang bekerja di Malaysia maka berdampak terhadap tingginya angka kasus ODP Riau.
Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak, sebab Pemprov Riau tidak bisa melarang warganya yang akan pulang ke Riau dari Malaysia.
"Pasien yang dirawat di rumah sakit itu pada umumnya memang riwayat perjalanannya dari malaysia. Kita pun tidak bisa juga melarang warga kita yang bekerja di Malaysia yang mau pulang ke kampung halamannya. Jadi peningkatan ODP di Riau ini disebabkan karena banyaknya warga Riau yang bekerja di Malaysia sekarang mereka kembali ke kampung halamannya di Riau," kata Syamsuar.
Pihaknya tidak ingin mengambil resiko, sehingga seluruh warga Riau yang baru tiba di Riau dari Malaysia langsung ditetapkan sebagai ODP.
Tujuanya agar warga tersebut bisa mengisolasi diri di rumah dan bisa dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. Baik dari rumah sakit maupun dari dinas kesehatan di daerahnya masing-masing.
"Warga kita yang baru pulang dari Malaysia terus dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan. Mereka diisolasi selama 14 hari, sehingga mereka tidak berinteraksi dengan khalayak ramai, yang kita khawatirkan jika diantaranya mereka ini ada yang positif bisa menular ke banyak orang," ujarnya.
Bukan tanpa alasan, hasil tracking atau penelusuran yang dilakukan dinas kesehatan, sebagian besar pasien suspek corona di Riau merupakan warga Riau yang memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia.
Bahkan satu orang warga Riau yang sudah positif Covid-19 juga baru pulang dari Malaysia. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)