Corona

JANGAN Anggap Enteng Corona, Hanya Dalam Sehari Covid-19 Tewaskan 2 Ribu Lebih Warga AS, Indonesia?

John Hopkins University melaporkan, 2.108 orang meninggal dalam 24 jam terakhir hingga Jumat (10/4/2020) malam waktu setempat.

The New York Times/Dave Sanders
Hanya Dalam Sehari Covid-19 Tewaskan 2 Ribu Lebih Warga AS 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jangan anggap enteng Virus Corona yang tengah mewabah di penjuru dunia saat ini. 

Masyarakat diingatkan untuk jaga jarak, menghindari kontak fisik, kerumunan dan diminta tak bepergian ke luar daerah yang menjadi epidemi virus Covid-19.

Saat ini wabah Virus Corona sudah sangat mengkhawatirkan dunia. Negara sekelas adidaya, Amerika Serikat yang memiliki sarana dan prasarana kesehatan canggih saja babak belur diserang Covid-19.

Negara Paman Sam kini menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus Corona hanya dalam sehari.

John Hopkins University melaporkan, 2.108 orang meninggal dalam 24 jam terakhir hingga Jumat (10/4/2020) malam waktu setempat.

Kini, AS menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19.

Sebanyak 502.876 orang terinfeksi Covid-19 di negara Paman Sam tersebut.

 

27.314 orang sembuh.

Sementara, 456.815 orang masih menjalani perawatan.

Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin.
Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin. (The New York Times/Dave Sanders)

AS telah melampaui Italia yang sebelumnya menjadi negara dengan tingkat infeksi dan kematian tertinggi di dunia.

Meskipun begitu, dilansir BBC.com, para ahli di gugus tugas Gedung Putih Covid-19 mengatakan, kurva wabah mulai mendatar di seluruh Amerika Serikat.

Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular di AS, juga setuju bahwa Amerika Serikat mulai memasuki tahap penurunan wabah, baik angka kasus maupun kematian.

Namun, meskipun ada kemajuan penting, upaya mitigasi seperti social distancing belum boleh dilonggarkan.

Senada dengan Fauci, Dr. Deborah Birx mengungkapkan, ada pertanda bagus bahwa wabah mulai stabil.

Tingkat kenaikan tampak stabil di daerah-daerah seperti New York, New Jersey, dan kota Chicago.

Namun, dia memperingatkan jika negara belum mencapai puncak wabah.

"Kita harus terus melakukan apa yang kita lakukan seperti sebelumnya, karena itulah yang pada akhirnya akan membawa kita melintasi puncak dan menuruninya," tambah Birx.

Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional.
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. (JIM WATSON / AFP)

Sebelumnya, para peneliti telah memprediksi angka kematian AS akan mencapai puncaknya pada Jumat (10/4/2020).

Kemudian, angka kematian secara bertahap akan mulai menurun.

Diperkirakan, kasus akan turun menjadi sekitar 970 orang per hari pada 1 Mei 2020 mendatang.

Saat itulah Presiden AS, Donald Trump, akan mulai membuka kembali perekonomian.

4 Negara di Bawah AS dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia

Anggota Unit Darurat Militer (UME) melakukan desinfeksi umum di binatu fasilitas perawatan yang diperpanjang Sant Antoni di Barcelona. Spanyol. Jum'at (27 Maret 2020).  Korban tewas di Spanyol melonjak lebih dari 4.800 hari ini setelah 769 orang meninggal dalam 24 jam, dalam angka rekor satu hari untuk kematian, kata pemerintah. Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia, dan sejauh ini menderita 4.858 kematian, sementara jumlah kasus melonjak menjadi 64.059. (AFP/Josep LAGO)
Anggota Unit Darurat Militer (UME) melakukan desinfeksi umum di binatu fasilitas perawatan yang diperpanjang Sant Antoni di Barcelona. Spanyol. Jum'at (27 Maret 2020). Korban tewas di Spanyol melonjak lebih dari 4.800 hari ini setelah 769 orang meninggal dalam 24 jam, dalam angka rekor satu hari untuk kematian, kata pemerintah. Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia, dan sejauh ini menderita 4.858 kematian, sementara jumlah kasus melonjak menjadi 64.059. (AFP/Josep LAGO) (AFP/JOSEP LAGO)

Amerika Serikat menjadi negara peringkat pertama yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Berikut negara peringkat kedua hingga kelima dengan kasus virus Corona tertinggi secara global, menurut worldometers.info per Sabtu (11/4/2020) pukul 10.49 WIB:

2. Spanyol

Total kasus: 158.273

Meninggal: 16.081

Sembuh: 55.668

Dirawat: 86.524

3. Italia

Total kasus: 147.577

Meninggal: 18.849

Sembuh: 30.455

Dirawat: 98.273

4. Perancis

Total kasus: 124.869

Meninggal: 13.197

Sembuh: 24.932

Dirawat: 86.740

5. Jerman

Total kasus: 122.171

Meninggal: 2.736

Sembuh: 53.913

Dirawat: 65.522

Virus Corona di Indonesia

Sementara di Indonesia, pemerintah mengumumkan, hingga Jumat (10/4/2020) sore sudah 3.512 jiwa terinfeksi Covid-19.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, per hari ini tercatat penambahan 219 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia.

"Ada 219 kasus baru sehingga total menjadi 3.512 kasus. Ini terinfeksinya kira-kira lima-enam hari yang lalu," ujar Yurianto.

Yuri juga mengatakan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 30 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers, Selasa (7/4/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers, Selasa (7/4/2020). (istimewa)

Penambahan tersebut membuat total pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini terdapat 282 orang.

Namun, pemerintah juga menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan 26 pasien Covid-19 yang meninggal.

"Sehingga total menjadi 306 kasus pasien meninggal dunia," kata Yurianto.

Angka ini besar kemungkinannya akan semakin bertambah seiring masih belum sadarnya masyarakat akan penyebaran Virus Corona

Keluar masuknya masyarakat dari dan ke daerah lain menjadi faktor utama virus Corona menyebar degan cepat.

(*)

Sebaian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tertinggi Sepanjang Sejarah Corona, 2.108 Orang Tewas dalam Sehari di Amerika Serikat.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved