Corona
HANYA 2 BULAN, Corona di Indonesia Sudah Menginfeksi 4.241 Jiwa, Apakah Prediksi WHO Bakal Terjadi?
Langkah pengobatan tentu saja mengalami sejumlah kendala, salah satu cara untuk membantu mengakhiri pandemi ini adalah dengan langkah pencegahan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan terkini dampak virus corona di Indonesia.
Berdasakan konferensi pers yang digelar di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (12/4/2020), jumlah kasus corona di Indonesia bertambah.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif menjadi 4.241, bertambah dari data terakhir Sabtu (11/4/2020) yakni 3.842 orang.
Wabah virus corona jenis baru (COVID-19) di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari hari ke hari.

Langkah pengobatan tentu saja mengalami sejumlah kendala, salah satu cara untuk membantu mengakhiri pandemi ini adalah dengan langkah pencegahan.
World Health Organizatin (WHO) memberikan panduan langkah-langkah perlindungan dasar terhadap COVID-19.
Sebelumnya, Badan kesehatan dunia, WHO membuat pernyataan yang mengejutkan publik Indonesia.
Prediksi mengerikan WHO
Pasalnya, WHO memprediksi gelombang wabah Corona bakal bergeser ke Indonesia.
WHO juga memperingatkan pemerintahan Jokowi agar segera mengambil tindakamn untuk mengontrol penyebaran wabah Virus Corona.
Asia Tenggara disebut berpeluang menjadi episenter baru pandemi corona atau Covid-19 jika wabah tidak terkontrol.
Saat ini, Amerika dan Eropa masih menjadi pusat penyebaran corona di dunia setelah China yang perlahan mulai berkurang.
Regional Director WHO kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan sebuah media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara di Asia Tenggara.
Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih, menyampaikan bahwa potensi pergeseran gelombang episenter wabah ke wilayah Asia Tenggara ini bisa jadi sangat besar jika tidak terkontrol dari sekarang.
Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, India di Asia Selatan juga disorot WHO sebagai negara yang padat penduduk.
"Indonesia dan India, apabila epidemi tidak terkontrol di dua negara tersebut, maka kawasan Asia Tenggara menjadi episenter baru (Covid-19) di dunia," kata Diah dalam diskusi daring bertajuk "Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi", Kamis (9/4/2020).
Saat ini, episenter ada di Amerika dan Eropa. Di Amerika Serikat, angka kematian bahkan bisa mencapai sekitar 1.000 kematian per hari.
"Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara, termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," ujar dia.
Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi virus corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain.
Termasuk rekomendasi kebijakan dan antisipasi kesehatan, untuk mencegah Indonesia menjadi episenter baru virus corona.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DATA TERKINI Jumlah Pasien Positif Corona 4.241 Orang Per 12 April 2020, 372 Meninggal, 359 Sembuh.