Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Masih Penasaran, Peneliti Tangkap Kelelawar dari Goa, Buktikan asal Virus Corona, Begini Hasilnya

Peneliti sengaja menangkap kelelawar dari sebuah goa. Ingin buktikan asal muasal virus corona. tenryata ini yang mereka dapatkan

Editor: Budi Rahmat
AFP
Petugas medis sedang memeriksa sampel virus corona di laboratorium medis, Wuhan, China, 6 Februari lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, WUHAN- Ternyata hingga kini peneliti China masih melakukan kesprimen untuk mengetahui asal uasal virus corona yang telah mewabah ke 198 negara di dunia.

Informasi dari para peneliti memantik kabar baru bahwa virus corona tersebut seakan mematahkan argumen bahwa berasal dari pasar tradisional Wuhan,

Peneliti masih penasaran dengan hewan kelelawar yang disebut sebagai pemicu awal timbulnya virus corona.

Mereka kemudian sengaja menangkap hewan tersebut dari sebuah goa untuk mendapatkan hasil yang valid.

Gelar Pesta Ultah di Tengah Wabah Corona, Nenek-nenek ini Buat Keluarga Besarnya Menyesal

Obat Kuat Laris Manis di Tengah Wabah Virus Corona, Pedagang: Karena Orang Diam di Rumah Kali Ya

Negara Ini Siapkan Kardus Pengganti Peti Jenazah, Kewalahan Hadapi Virus Corona

Mungkinkah Kelelawar jadi sumber adanya Virus Corona?
Mungkinkah Kelelawar jadi sumber adanya Virus Corona? (Amazine.co)

Penelitian dilakukan di sebuah laboratorium di Wuhan, China.

Dan disebut meneliti kelelawar dari goa yang diyakini menjadi asal wabah virus corona.

Kabar itu memantik teori konspirasi bahwa penyakit mematikan itu bocor dari Institut Virologi Wuhan, bukan dari Pasar Seafood Huanan sepertI yang selama ini diyakini.

Laboratorium itu dilaporkan melakukan eksperimen dari kelelawar yang ditangkap goa di kawasan Yunnan, sekitar 1.600 km jauhnya.

Pelacakan urutan genome Covid-19 itu menunjukkan bahwa asal patogen itu berasal dari kelelawar yang ditangkap di daerah Yunnan.

Tetapi, virus itu dipercaya melompat dahulu ke hewan, sebelum menjangkiti manusia melalui Pasar Seafood Huanan yang berlokasi di Wuhan.

Dikutip Daily Mail via Daily Mirror Minggu (12/4/2020), penelitian itu disebut menggunakan dana 3,7 juta dollar (Rp 58,5 miliar) dari pemerintah AS.

Kabar tersebut memunculkan anggapan bahwa institut virologi, bukan Huanan, adalah sumber sebenarnya wabah yang sudah menular ke 193 negara itu.

Baik politisi hingga sejumlah organisasi mengecam pendanaan AS dipakai untuk eksperimen binatang yang berbahaya dan kejam di ibu kota Provinsi Hubei itu.

Undangan Sudah Disebar, Virus Corona Datang, Pasangan Kekasih Ini Menikah di Tempat tak Biasa

ASN ini Malah TENAR Usai Positif Corona, Klaim Diri Sebagai Orang Pertama Terinfeksi Covid-19

Anggota Kongres AS, Matt Gaetz, menyatakan dia muak begitu mengetahui AS selama bertahun-tahun mendanai penelitian seperti itu.

Dia menuturkan eksperimen tersebut mungkin saja berimbas kepada Covid-19, maupun tindakan lain yang tak terdeteksi oleh Washington.

Pada Sabtu (11/4/2020), Presiden White Coat Waste, Anthony Bellotti, mengecam karena Gedung Putih menghabiskan uang pajak untuk diberikan ke China.

Viral video seorang cewek menyantap sop kelelawar.
Viral video seorang cewek menyantap sop kelelawar. (Zo Darthlalang)

"Binatang terinfeksi virus, atau mungkin sakit dan disiksa di laboratorium mungkin langsung dijual ke pasar untuk dikonsumsi begitu penelitian mereka selesai," ujar dia.

Institut Virologi Wuhan, laboratorium paling canggih untuk tipenya di daratan utama, berlokasi sekitar 32 km dari Pasar Seafood Huanan.

Berdasarkan dokumen yang dilihat Daily Mail, ilmuwan di sana bereksperimen pada kelelawar dalam proyek yang didanai Institut Kesehatan Nasional AS (NIH).

Institut tersebut memasukkan NIH sebagai bagian dalam mitra, beserta sejumlah institusi akademik lain di Negeri "Uncle Sam".

Sebagai bagian dari penelitian NIH di sana, peneliti mengembangkan virus corona, dan menyuntikkannya pada anak babi berusia tiga hari.

Berdasarkan laporan yang tidak terverifikasi, peneliti di sana menjadi terinfeksi setelah disemprot darah yang mengandung virus, dan diduga menularkannya ke warga sekitar.

Institut kedua di sana, Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan, yang hanya berjarak 4,8 km dari Huanan, diyakini juga mengembangkan penelitian untuk melihat transmisi patogen.

INILAH Sanksi Bagi PNS yang Nekat Mudik Saat Wabah Corona, Naik Gaji Ditunda Hingga Jabatan Dicopot

HANYA 2 BULAN, Corona di Indonesia Sudah Menginfeksi 4.241 Jiwa, Apakah Prediksi WHO Bakal Terjadi?

Institut Wuhan, yang menyimpan 1.500 jaringan virus, adalah lembaga yang berfokus pada "patogen paling berbahaya", terkait virus yang dibawa kelelawar.

Pemerintah China memutuskan membangun tempat itu setelah dunia diguncang wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003.

SARS, yang juga berasal dari keluarga virus corona, membunuh 775 orang dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia.

Sejak wabah Covid-19 merebak, teori demi teori konspirasi pun bermunculan mengenai dugaan dari mana penyakit itu berasal.

Beberapa dari pengusul teori itu beranggapan virus bernama resmi SARS-Cov-2 adalah senjata biologis, dan sengaja dikembangkan.

Ada juga yang berpikiran bahwa penyakit tersebut tidak sengaja bocor keluar dari laboratorium. China berkali-kali membantah anggapan tersebut.

Dalam konferensi pers Februari, Shi Zengli, wakil direktur institut, menjamin "dengan hidupnya sendiri" bahwa wabah itu tak ada kaitannya dengan tempat kerjanya.

Dia mengaku ketika dipanggil untuk menyelidiki penyakit itu, dia sempat berpikiran SARS-Cov-2 berasal dari unit yang dipimpinnya.

Tetapi dia mengaku tak menyangka adanya wabah di Wuhan, berlokasi di jantung China, sejak studinya menyatakan area subtropis mempunyai risiko tinggi transmisi "zoonotic" ke manusia.

VIDEO Viral Oknum Polisi di Medan Ludahi Pengendara Mobil, Padahal Ludah Bisa Tularkan Virus Corona

BREAKING NEWS: Tekan Penyebaran Virus Corona, Polres Meranti Bagikan Masker ke Masyarakat

Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19 (SHUTTERSTOCK)

Dalam jurnal Scientici American Maret lalu, Shi mengungkapkan betapa dia lega setelah mengetahui genome SARS-Cov-2 tak sama dengan sampel mereka.

Pendapat Shi diperkuat keterangan Dr Keusch, Profesor Kedokteran dan Kesehatan Internasional di Jurusan Kedokteran dan Kesehatan Publik Universitas Boston.

Dia mengatakan tidak pernah ada ceritanya ada virus yang bisa keluar dari laboratorium dengan tingkat keamanan tertinggi seperti di Wuhan.

Keusch menekankan lab itu didesain dengan standar sistem keselamatan tertinggi dan pelatihan terbaik yang pernah diberikan.

"Kebanyakan dari penelitinya menjalani pelatihan di Galveston, Texas. Jadi, kami tahu tim di Wuhan itu berkompeten seperti di Texas," tegasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Laboratorium di Wuhan Teliti Kelelawar dari Goa Diduga Asal Virus Corona

Hadapi Corona, Pemerintah Siapkan Rp 16,2 Triliun untuk Bansos Tunai, 1 KK Rp 600 Ribu Per Bulan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved