Berita Riau
Warga Kuansing Ditemukan Tergeletak Telah Jadi Mayat, Para Medis Tangani dengan Protokol Covid-19
Seorang warga Kuansing ditemukan tergelatak di tepi jalan sudah menjadi mayat, para medis tangani dengan menjalankan protokol Covid-19
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Seorang warga Kuansing ditemukan tergelatak di tepi jalan sudah menjadi mayat, para medis tangani dengan menjalankan protokol Covid-19.
Para medis yang mengevakuasi mayat warga tersebut menggunakan Alat Pelindung Diri atau APD Virus Corona.
Mayat seorang pria atas nama Raja Ahmadi (60), warga Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ditemukan tergelatak di tepi jalan semenisasi Sibungkul, Kelurahan Baturijal Hilir, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu pada Senin (13/4/2020).
Saat evakuasi petugas kesehatan dari Puskesmas Peranap menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Informasi penemuan mayat tersebut diterima dari Kapolres Inhu, AKBP Efrizal melalui Ps Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran.
Korban datang ke rumah orangtuanya di Kelurahan Baturijal Hilir, Kecamatan Peranap untuk membeli kayu bakar ke Pulau Raman, Kelurahan Baturijal Hilir, Kecamatan Peranap.
"Sekira pukul 15.30 Wib Saksi atas nama Suanto alias Pitil menelepon adek kandung korban, Erna Yeni dan memberitahu bahwa korban yang merupakam abangnya tergeletak di jalan semenisasi," kata Misran, Selasa (14/4/2020).

Mendapat kabar tersebut, Erna Yanti kaget dan langsung pergi ke TKP penemuan mayat tersebut.
Pihak keluarga korban juga menghubungi Puskesmas Peranap dan Polsek Peranap untuk melaporkan kejadian yang menimpa anggota keluarga mereka.
Petugas kesehatan mendatangi lokasi penemuan mayat dengan memakai APD lengkap.
"Hasil pemeriksaan petugas kesehatan, di tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan akibat benda tumpul atau benda tajam," kata Misran.
Petugas kesehatan menyarankan agar pihak keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat di Kelurahan Pematang Rebah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab kematian korban.
Namun pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi atau pemeriksaan di RSUD Indrasari Rengat.
Menurut keluarga, korban memiliki riwayat sakit darah rendah dan sudah sering berobat ke dr Rio dan dr Yosi, korban juga menderita sakit mag.
Selain itu korban tidak ada mengalami gejala terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19) seperti demam, batuk, pilek dan sesak nafas.
Akhirnya petugas kesehatan membawa korban ke rumah orangtuanya, dan selanjutnya keluarga membawa jenazah Raja Ahmadi ke Pangean, Kecamatan Kuansing untuk dimakamkan.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu, Elis Julinarti dikonfirmasi Tribun terkait APD lengkap yang digunakan oleh petugas kesehatan saat proses evakuasi mayat tersebut.
Elis menjelaskan bahwa penggunaan APD lengkap itu sudah sesuai dengan protokol petugas kesehatan.
"Kita kan tidak tahu penyebab kematian korban, pengunaan APD lengkap itu sebagai bentuk antisipasi," ujarnya.
Berita Riau - Tribunpekanbaru.com / Bynton Simanungkalit.