TEGANG, di Tengah Wabah Corona, 11 Kapal Perang Iran Olok-olok Kapal Perang Amerika Serikat
Bbeberapa tahun ini, hubungan Amerika Serikat dan Iran selalu panas, dan kini kembali terjadi ketegangan di tengah wabah virus corona atau covid-19
Dalam beberapa tahun ini, hubungan Amerika Serikat dan Iran selalu panas, dan kini kembali terjadi ketegangan di tengah wabah virus corona atau covid-19.
Di tengah pandemi Covid-19 yang mengganas, terjadi ketegangan terbaru antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Sebelas kapal dari Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGCN) nyaris mendekati kapal militer AS di kawasan Teluk.
Informasi ini diumumkan oleh pihak militer AS pada hari Rabu (15/4/2020).
Militer AS bahkan menyebut aksi itu berbahaya dan provokatif.
Melansir Reuters, militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal-kapal Iran mendekati enam kapal militer AS ketika mereka sedang melakukan operasi integrasi dengan helikopter Angkatan Darat di perairan internasional.
Pada satu titik, kapal Iran mendekati mereka dengan jarak hanya berselisih 10 meter ke Kapal Coast Guard AS.

Angkatan Laut AS (US Navy) juga merilis video yang menunjukkan kapal-kapal Angkatan Laut Iran (IRGCN) berulang kali melakukan "pendekatan berbahaya dan melecehkan" terhadap kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Arab Utara pada Rabu (15/4/2020).
Video insiden itu nampak menunjukkan beberapa kapal berbendera Iran, dengan orang-orang berjaga di depan kapal-kapal itu, lewat di depan kapal angkatan laut AS.
Menurut pernyataan dari Komando Sentral AS, 11 kapal Angkatan Laut Korps Revolusi Islam Iran berulang kali melakukan pendekatan berbahaya dan melecehkan dari kapal perang AS USS Lewis B. Puller, USS Paul Hamilton, USS Firebolt, USS Sirocco, USCGC Wrangell dan USCGC Maui.
"Kapal-kapal IRGCN berulang kali melintasi busur dan buritan kapal-kapal AS pada jarak yang sangat dekat dan kecepatan tinggi, dalam jarak 10 yard dari haluan kapal Maui," tulis pernyataan Angkatan Laut AS seperti dikutip CNN.
Kantor berita semi-resmi Fars, yang diyakini dekat dengan paramiliter Iran, mengakui insiden berbahaya tersebut tapi tidak menyertakan komentar dari pejabat Iran.
Insiden berbahaya itu terjadi ketika ketegangan antara Iran dan AS tetap tinggi setelah lebih dari satu tahun kampanye tekanan maksimum pemerintahan Donald Trump terhadap Iran.
Ditambah lagi pembunuhan terhadap pemimpin kedua Iran yang paling kuat, Jenderal Qasem Soleimani pada Januari 2020 lalu.
Presiden Donald Trump dalam tweet pada awal April lalu menyebut, AS percaya bahwa Iran sedang merencanakan serangan menyelinap terhadap pasukan dan atau aset AS di Irak.