Pasien PDP Meninggal

1 PDP di Pelalawan Meninggal Dunia, Hasil Tes Belum Keluar, Dimakamkan Dengan Protokol Covid-19

Satu PDP di Kabupaten Pelalawan meninggal dunia pada Sabtu (18/4/2020). Hingga Saat ini hasil test PDP tersebut belum keluar.

Penulis: johanes | Editor: Rinal Maradjo
ISTIMEWA
Jenazah pasien PDP Covid-19 yang meninggal di Pelalawan dikebumikan dengan protokol corona, Sabtu (18/4/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Warga pelalawan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal pada Sabtu (18/4/2020) pagi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci.

Menurut juru bicara tim gugus tugas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, pasien PDP yang meninggal itu berinisial DY berusia 37 tahun.

Pria itu tinggal di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

DY menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Selasih sejak Kamis (16/4/2020) lalu.

"Pasien tersebut masuk tanggal 16 April lalu. Kondisinya terus memburuk hingga meninggal dunia tadi pagi," terang Asril kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu (18/4/2020).

Dijelaskannya, korban memiliki riwayat penyakit yang cukup berat saat ditetapkan sebagai PDP Covid-19.

Setelah tiga hari dirawat akhirnya meninggal dunia, sebelum hasil pemeriksaan swapnya keluar dari laboratorium Kemenkes RI.

DY belum bisa dipastikan meninggak akibat terinfeksi corona atau tidak sebelum hasil pengecekan sampek cairan hidung dan mulut belum didapatkan.

Hanya saja proses pemakaman pasien tersebut dilakukan sesuai dengan protokol Covid-19.

Jenazahnya dikuburkan di Tempat Pemakaman Umun (TPU) Kelurahan Kerinci Barat dengan pengawalan aparat keamanan dari kepolisian dan TNI.

"Jadi beliau hanya dua hari dirawat, kemudian meninggal dunia," tambah Kepala Dinas Kesehatan itu.

2 Pasien Positif Covid-19 dan 8 PDP Corona di Pelalawan Sembuh

 Warga yang terindikasi dengan Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19) di Kabupaten Pelalawan Riau terus menunjukan perkembangan baik yang sembuh maupun yang dipantau pada Jumat (17/4/2020).

Berdasarkan data milik tim gugus tugas Covid-19 Pelalawan pada 17 April yakni warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 1.052, sebanyak 703 masih dalam pemantauan dan 349 sudah selesai pemantauan.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 20 orang, diantaranya delapan orang telah sembuh dan pulang ke rumah dengan hasil pemeriksaan swap dinyatakan negatif corona.

Satu orang meningal dunia tapi pemeriksaan sampel cairan hidung dan mulut belum keluar.

"Hasil swap dari PDP yang dirawat dan yang telah meninggal dunia kemarin masih kita tunggu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah keluar," terang juru bicara tim gugus tugas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (17/4/2020).

Asril menyebutkan, sebanyak delapan pasien PDP menjalani isolasi di ruang perawatan di rumah sakit yang berada di Pangkalan Kerinci maupun di Kota Pekanbaru.

Jika kemudian dinyatakan negatif corona dan sembuh akan dipulangkan.

Kemudian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak empat orang.

Pasien 01 dan 02, RBT (50) dan JG (58), dinyatakan telah sembuh berdasarkan hasil swap sebanyak dua kali yang dinyatakan negatif corona.

Sedangkan dua pasien lagi berinisial IG (17) dan AS (30), masih menjalani perawatan untuk penyembuhan.

"Kita berharap dua pasien positif lainnya segera sembuh dan negatif corona," tutur Asril.

Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan ini mengimbau kepada masyarakat untuk tetap optimis menghadapi pandemi corona.

Apalagi sudah terbukti ada yang sembuh baik yang positif maupun PDP.

Bupati Minta Warga Kurangi Kunjungan ke Pekanbaru 

Bupati Pelalawan Riau, HM Harris, mendukung penuh penerapan PSBB di Kota Pekanbaru.

PSBB di Kota Pekanbaru yang berlaku mulai Jumat) 17/4/2020), sebagai langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona bagi masyarakat di Pekanbaru maupun wilayah sekitarnya.

Sebagian besar pegawai dan pejabat di lingkungan Pemkab Pelalawan merupakan warga Pekanbaru yang setiap hari kerja pergi dan pulang, dengan jarak tempuh satu jam lebih menggunakan kendaraan.

"Kita harus dukung, supaya berjalan efektif. Disamping kita juga dalam rnagka pengkajian PSBB," ungkap Bupati Harris, Jumat (17/4/2020).

Harris mengimbau, seluruh masyarakat Pelalawan untuk mengurangi kunjungannya ke Pekanbaru.

Jika tidak ada hal dan keperluan mendesak, sebaiknya warga menunda bepergian ke kota yang telah ditetapkan sebagai zona merah Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) itu.

Bisanya, kata Harris, setiap akhir pekan banyak warga Pelalawan yang hijrah ke Pekanbaru.

Sebagian besar untuk jalan-jalan atau berlibur, ada juga yang hendak berbelanja keperluan rumah tangga.

Namun selama penerapan PSBB 14 hari kedepan, kebiasaan itu harus ditunda dulu hingga kondisi membaik.

"Kalau berbelanja silahkan di Pelalawan saja. Pasokan sembako dan bahan penting lainnya tersedia. Jangan belanja ke Pekanbaru dulu," tukas Harris.

Disamping itu, Harris meminta para pejabat yang disediakan Rumah Dinas (Rumdis) di Pangkalan Kerinci harus tinggal disitu.

Kediaman yang siapkan negara itu ditempati selama pemberlakuan PSBB, apalagi tidak ada hal yang mendesak pergi ke Pekanbaru.

"Kita minta yang punya rumah dinas untuk tinggal disini. Yang tidak punya kepentingan ke Pekanbaru, silahkan menghuninya," tambahnya.

Untuk pegawai yang berdomisili di Pekanbaru, kata Harris, pihaknya belum siap untuk melarang karena tidak ada rumah di Pelalawan.

Hanya saja, ditekankan untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama bolak-balik Pekanbaru-Pangkalan Kerinci.

Mengurangi aktivitas di luar rumah, menghindari keramaian, hingga membasi interaksi dengan orang lain.

"Kalau bisa jangan terima tamu dulu. Orang-orang dari yang datang dari luar juga jangan dulu. Supaya tetap terhindar dari virus corona," tegasnya.

Bupati Pelalawan dua periode ini menjanjikan akan melakukan rapid test secara berkala kepada semua pegawai yang berdomisili Pekanbaru.

Untuk mengantisipasi adanya abdi negara yang terjangkit Covid-19, karena Kota Bertubah telah dinyatakan sebagai zona merah corona.

Terlebih lagi setiap orang yang keluar dari Pekanbaru dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved