Virus Corona
BRUTAL! Wabah Covid-19 di Australia, Pelajar China Dipukuli & Diusir: Keluar Kau dari Negara Kami!
Insiden itu, yang dikecam oleh wali kota Melbourne, Sally Capp dan Universitas Melbourne, membuat para pelajar asal China itu trauma.
"Dia mulai berkata (bersumpah serapah), 'Keluar kalian dari negara kami! Kamu tidak seharusnya berada di sini'," ungkap salah satu pelajar pada Nine News.
"Saya benar-benar takut mereka pikir tidak apa-apa untuk melakukan ini pada orang lain," kata pelajar yang lain dan dia menangis.
Capp mengatakan Melbourne adalah kota inklusif yang menyambut seluruh pelajar internasional.
"Keragaman kami adalah salah satu kekuatan besar komunitas kami, dan kekerasan, pelecehan atau pelecehan tidak akan ditoleransi," kata Sally Capp.
Penyerang wanita pertama tampaknya memiliki penampilan kaukasia, sekitar 20 tahun dan tinggi sekitar 150 cm dengan tubuh kurus dan rambut coklat sebahu yang bagian atasnya dikuncir.
Dia mengenakan atasan berwarna hitam dan memakai rompi bertudung yang berwarna agak hijau serta rok pendek di atas lutut berwarna putih.
Pelaku perempuan kedua memiliki rambut pirang sebahu.
Dia mengenakan jaket merah muda. Di sisi lain, pendidikan internasional adalah industri ekspor layanan terbesar Victoria.
Mahasiswa internasional, yang bayarannya sangat diandalkan oleh sektor universitas, menghasilkan pendapatan 11,8 miliar dollar Australia (sekitar Rp 117 triliun) untuk negara pada 2018 dan mendukung hampir 80.000 pekerjaan.
Industri ini akan menghadapi krisis di tahun-tahun mendatang jika pelajar internasional diblokir dari memasuki negara karena pembatasan perbatasan yang bertujuan melindungi Australia dari Covid-19.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Pelajar asal China di Australia Ini Dipukuli dan Didiskriminasi Rasial"