Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gubri Minta PSBB

Dumai Peringkat Kedua Kasus Covid-19 Tertinggi di Riau, PSBB Segera Diberlakukan

Kota Dumai sudah masuk ke dalam ketegori Zona Merah penularan Covid-19 di Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
Tangkapan layar Youtube Dikominfotik Riau
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yopi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kota Dumai sudah masuk ke dalam ketegori Zona Merah penularan Covid-19 di Riau.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yopi, Minggu (19/4/2020).

Meski secara resmi penetapan daerah terjangkit ditetapkan oleh Kemenkes, namun melihat kasus baru yang ditemukan oleh pasien nomor 27,28 dan 29 yang diumumkan, Sabtu (18/4/2020) yang merupakan satu keluarga ini maka Dumai sudah masuk kategori daerah terjangkit.

"Kemungkinan besar Dumai wilayahnya sudah terjangkit. Meskipun secara resmi dari Kemenkes belum ada, tapi kalau kita lihat kasus 27,28 dan 29 yang merupakan satu keluarga, maka Kota Dumai sudah masuk wilayah terjangkit, tapi resminya kita tunggu dari Kemenkes," kata dr Indra Yopi, Minggu (19/4/2020).

Saat ini Dumai menempati posisi kedua kasus pasien positif korona di Riau setelah Kota Pekanbaru. Dengan jumlah kasus pasien positif sebanyak 6 kasus dari total 30 kasus se Provinsi Riau. Sedangkan di kota Pekanbaru 15 kasus.

Sisanya tersebar di sejumlah kabupaten lainya di Riau. Diantaranya di Pelalawan ada 4 kasus. Kemudian di Rohul, Kampar, Siak, Bengkalis dan Inhil masing-masing ada 1 kasus pasien positif korona.

"Dengan adanya penambahan Dumai tiga kasus baru di Dumai, maka Dumai saat ini menjadi nomor dua tertinggi setelah kota Pekanbaru.

Ini harus menjadi perhatian bagi Pemko Dumai, kami mendorong agar Dumai segera memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Indra Yopi.

Sebelumnya, ahli epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan, M.Kes memprediksi Kota Dumai bakal menjadi episentrum kasus Covid-19 terbesar di Riau. Bahkan kasus Covid-19 di Dumai bisa mengalahkan kota Pekanbaru sebagai Ibukota provinsi Riau, meskipun dari sisi jumlah penduduknya, Pekanbaru lebih banyak dan lebih padat jika dibandingkan Kota Dumai.

"Sekarang Dumai sudah mulai banyak (Kasus Covid-19), itu episentrum baru yang tidak ada hubungannya dengan Kota Pekanbaru," kata dr Wildan yang juga ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau ini, Minggu (19/4/2020).

Pernyataan dr Wildan ini diperkuat dengan semakin bertambahnya angka kasus positif corona dan PDP di Riau. Bahkan hasil rapid test tertinggi kasus positif juga terjadi di Kota Dumai.

"Kemarin kan hasil rapid test positif 15 orang, memang itu belum dikonfirmasi dengan PCR, tapi kalau kita ambil data 80 persen saja keakuratanya dari rapid test ini kan angkanya bisa 8 sampai 10 orang.

Jadi lama-lama Dumai itu bisa mengejar Pekanbaru, padahal penduduknya cuma lebih kurang 150 ribu jiwa tapi kasusnya banyak, Pekanbaru penduduknya 1 juta kan," katanya.

dr Wildan mengungkapkan, tingginya kasus Covid-19 di Dumai tidak terlepas dari letaknya yang berbatasan dengan sejumlah daerah dan negara terjangkit.

Ditambah lagi ada banyak pelabuhan yang bisa dijadikan sebagai pintu masuk orang ke Dumai. Sehingga sulit untuk diawasi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved