Virus Corona di Pekanbaru

Pasar Kaget di Tampan Masih Buka Saat PSBB, Padahal Kecamatan yang Banyak Kasus Positif Corona

Para pedagang tetap berjualan di sana. Mereka mengabaikan protokol kesehatan selama pemberlakuan PSBB.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Dok.TribunPekanbaru/MelvinasPriananda
Suasana aktifitas jual beli di pasar kaget yang berada di kawasan Tangkerang Timur Pekanbaru, Selasa (3/5/2016). Pasar yang hadir setiap hari Selasa dan Sabtu tersebut diisi oleh para pedagang keliling yang selalu berpindah tempat jualan guna lebih menjangkau lapisan masyarakat. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Aktivitas pasar kaget masih saja terlihat di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Satu di antaranya pasar kaget di Jalan Melati.

Para pedagang tetap berjualan di sana. Mereka mengabaikan protokol kesehatan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung sejak 17 April 2020 kemarin.

Pedagang di pasar kaget Jalan Cipta Karya juga mengabaikan PSBB. Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Sekuntum dan Kawasan Tobek Godang.

Masyarakat juga beraktivitas seperti biasa. Ada yang tidak khawatir berkumpul.

Padahal Kecamatan Tampan menjadi wilayah paling banyak kasus positif covid-19.

Data dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Pekanbaru, ada 14 kasus positif covid. Enam di antaranya ada di Kecamatan Tampan.

Kasus terbanyak di Kelurahan Sialang Munggu. Ada tiga kasus positif covid-19.

Kasus lainnya masing-masing satu kasus di Kelurahan Delima, Kelurahan Simpang Baru dan Kelurahan Sidomulyo Barat.

Lurah Sialang Munggu, Indragama mengaku kewalahan untuk mengimbau masyarakat agar menghindari keramaian.

"Kami sudah imbau berulang kali agar tidak bekrumpul. Begitu juga pasar kaget, tetap beraktivitas," ujarnya kepada Tribun, Minggu (19/4).

Indra juga tidak menampik pertanyaan dari Walikota Pekanbaru bahwa masyarakat di Tampan masih banyak yang bandel untuk beraktivitas di luar.

Ia mengaku sudah membahas hal ini bersama camat, kapolsek dan danramil.

Mereka berencana membentuk RW Siaga Covid-19 guna optimalkan pencegahan. Ia menilai keberadaan RW siaga ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat.

Ia menyebut bahwa satu kasus positif di kelurahan itu setelah pasien datang ke arisan.

Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa bahaya untukt berkumpul dalam keramaian saat ini

Pihaknya bakal kordinasi dengan Satpol PP Kota Pekanbaru untuk membubarkan pasar kaget. Ia menilai imbauan dari kelurahan tidak kunjung diindahkan.

Camat Tampan, Liswarti tidak menampik aktivitas pasar kaget masih terlihat dalam PSBB. Mereka mencatat pasar kaget di Kecamatan Tampan mencapai 39 titik.

Pihaknya sudah berulang kali membubarkan pasar kaget lantaran tidak mengantongi izin. Ada juga pasar kaget yang menggunakan badan jala

Namun dua hari setelah pasar kaget itu kembali buka.

"Kami sempat bubarkan pasar kaget di Tobek Godang, tapi besoknya mereka buka lagi," tegas Liswarti.

Pihaknya mengaku sudah berupaya dengan mengimbau masyarakat Tampan tetap berada di rumah. Ia berulang kali melakukan imbauan bersama kapolsek dan danramil.

Aparat gabungan juga melakukan razia terhadap pengendara yang tidak memakai masker. Mereka juga membentuk RW Siaga Covid-19 guna mengoptimalkan pencegahan.

Liswarti juga mengingatkan agar RW dan RT bisa mengimbau masyarakat untuk sementara tidak beribadah di masjid atau mushala. Ia melihat saat ini aktivitas di masjid dan mushala masih terlihat.

"Kami ingatkan RT dan RW untuk imbau warga tidak beribadah di masjid atau mushala untuk sementara. Kami imbau beribadah di rumah saja dulu," paparnya.

Wanita berkerudung ini juga mengajak agar masyarakat yang punya gejala covid-19 untuk segera berobat. Ia mengimbau agar masyarakat juga terbuka dengan riwayat perjalannya

Ia menyayangkan ada masyarakat yang menyembunyikan gejala covid-19. Hal itu jelas membahayakan orang di sekitarnya.

Ada kasus di Tampan yang ternyata datang dari luar kota, namun tidak melapor.

"Maka kami ingatkan agar terbuka saja, Jangan sampai takut dikucilkan, terbuka saja," ajaknya.

Liswarti menyebut bahwa ada 251 personel gabungan menyebar di Kecamatan Tampan.

Mereka mengawasi masyarakat yang masih saja beraktivitas di luar rumah tanpa

Ia juga kordinasi dengan lurah, RT dan RW untuk meningkatkan upaya pencegahan.

Caranya dengan melakukan penyemprotan disinfektan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Masyarakat juga diimbau untuk tetap di rumah. Saat terpaksa keluar rumah harus mengenakan masker.

Ketua RT 8 Kelurahan Sidomulyo Barat, Sugeng mengaku bahwa dirinya menerapkan upaya penanggulangan covid-19 di wilayahnya.

Ia rutin melakukan imbauan agar masyarakat memakai masker saat di luar rumah.

"Kami juga mengingatkam agar yang ada gejala bisa isolasi mandiri, kalau memang butuh bantuan ke rumah sakit. Kami bantu jemput," ulasnya.

Walikota Pekanbaru, Firdaus menyebut bahwa satu kawasan yang paling berdampak adalah Kecamatan Tampan. Ia menilai masyarakat belum disiplin untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Firdaus menilai ada sebagian kecil masyarakat yang belum mengikuti aturan saat PSBB.

Kondisi ini berpotensi membuat kasus covid-19 masih bertambah.

Masyarakat mestinya waspada karena paling banyak pasien meninggal berasal dari Tampan.

"Ini sudah zona merah, kecamatan ini paling banyak yang terpapar covid-19," paparnya.

Ada juga kasus positif covid-19 di Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Lima Puluh dan Kecamatan Sail.

Firdaus pun mengigatkan agar masyarakat mengikuti aturan pembelakuan PSBB. Ia mengajak semua pihak ikut menguatkan PSBB untuk memutus mata rantai.

Camat dan lurah bisa mengajak masyarakat bersinergi melaksanakan gerakan memerangi covid-19. Caranya dengan belajar, bekerja dan ibadah di rumah saja

"Kalau ndak ada kepentingan, ya di rumah saja, lebih aman," ajaknya.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menyebut bahwa Polrestas Pekanbaru menyiagakan
783 oang untuk terlibat dalam. Mereka tidak cuma menyebar di lima posko perbatasan kota.

Ada juga yang menyebar di 10 titik dalam kota. Mereka bakal menindak masyarakat yang melanggar saat PSBB berlangsung.

"Kami imbau agar mematuhi kebijakan PSBB untuk memutuas mata rantai penyebaran covid-19," paparnya.

Nandang mengingatkan agar masyarakat tetap di rumah. Mereka pun harus mengikuti protokol kesehatan saat berada di luar rumah.

"Jangan berkerumum di tempat kermaian, tanpa tujuan yang tidak jelas. Kita bak ambil tindakan yang tegas, bila mendapati kerumunan atau masyarakat nongkrong," tegasnya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved