Virus Corona di Inhil
Sempat Dibatasi, Warga Sekitar Kediaman PDP Positif di Tembilahan Kembali Buka Akses Lorong
Keresahan masyarakat ini, dikatakan Wahyu, membuat masyarakat setuju melakukan pembatasan atau menutup jalan masuk lorong
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Sesri
“Kita serahkan kepada tim gugus tugas bagaimana, tapi kita masyarakat tetap berpartisipasi menjaga keamanan dan wilayah,” tuturnya.
Sementara itu, diungkapkan Wahyu, selama keluarga PDP positif berinisial A menjalani isolasi mandiri, bantuan sembako terus disalurkan dari berbagai pihak.
“Kita bersama – sama melawan virus ini, bantuan yang ada kita salurkan kepada keluarga yang terdampak,” pungkasnya.
Terpisah, Afdilah Ketua RW setempat memastikan korban tidak memiliki riwayat perjalanan sebelum dipastikan terpapar covid-19, mengingat rute perjalanan sehari-harinya hanya ke surau setempat, pasar, dan rumah tempat tinggalnya.
“Ada banyak informasi terkait riwayat perjalanan pasien. Ada yang menyebut kontak dengan warga yang baru pulang dari Malaysia. Artinya kalau memang itu sebabnya, wah, saya tak mau berandai-andai,” ungkapnya.
Terpisah, juru bicara gugus tugas covid-19 Kabupaten Inhil, Trio Beni Putra membenarkan jika seluruh keluarga PDP tersebut sudah menjalani rapid test dari tim gugus tugas.
“Hasilnya negatif menurut rapid test. Pengujian rapid test bukan menunjukkan seseorang pasti atau tidaknya terjangkiti covid-19, tetapi rapid test dilakukan sebagai screening awal,” imbuhnya.
Menurutnya, informasi awal yang didapat, tidak ada satupun dari keluarga korban terdampak, tapi untuk pastinya memang harus dilakukan melalui pengujian swab tenggorokan menggunakan RT PCR.
“Sesuai protokol covid, sepanjang keluarga korban masih mengisolasi diri, tidak akan ada penjangkitan dalam jarak lebih dari 2 meter,” katanya.
Trio juga akan berkoordinasi dengan Tim untuk menyikapi informasi adanya anggota keluarga korban yang tidak menaati aturan isolasi.
“Termasuk untuk melakukan tindakan antisipasi dilokasi pasar terdekat untuk meminimalisir dampak penyebaran,” imbuhnya.
Trio juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan keluarga korban karena terkena covid-19 bukanlah kemauan mereka.
“Kita juga dipastikannya memfasilitasi kebutuhan pokok keluarga korban selama menjalani isolasi mandiri dirumah,” pungkasnya.
(Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).