Sang Diktator Korut Disebut Sakit, Diungkap Kim Jong-Un Punya Kelainan Otak dan Obesitas, Benarkah?
Lagi-lagi sebuah kabar soal pimpinan Korea Utara ( Korut )Kim Jong-Un yang tengah jatuh sakit berhembus, tentu ini mengejutkan dunia.
Pyongyang secara ketat membatasi aliran informasi di lingkaran sang pemimpin, yang dianggap sebagai dewa di Korea Utara.
Absennya Kim Jong Un dari pemberitaan media resmi jelas bakal memunculkan rumor dan spekulasi mengenai kesehatan yang dialaminya.
Korut tidak punya kebebasan dalam pers, dengan seringnya terjadi jarak yang cukup besar jika menyangkut pemberitaan pemimpinnya.
Karena itu, para analis bergantung kepada setiap pemberitaan media lokal maupun video propaganda untuk mendapatkan petunjuk penting.
Terakhir kali sang pemimpin tertinggi muncul dalam pemberitaan adalah pada 11 April.
Empat hari kemudian, dirinya tak disebut.
Pakar mengaku tak yakin apa yang bisa membuat Kim bisa melewatkan acara penting seperti perayaan ulang tahun almarhum Kim Il Sung.
Jika dia sampai tidak datang dalam perayaan tersebut, maka biasanya itu sesuatu yang penting. Tetapi bisa juga tak ada agenda khusus.
Bruce Klingner, peneliti senior Heritage Foundation berujar, terdapat sejumlah rumor bahwa Kim terkena masalah kesehatan baik di otak, hati, maupun karena merokok.
"Jika Kim Jong Un sampai dirawat di rumah sakit, itu menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada 15 April," jelas mantan petinggi CIA.
"Tetapi selama bertahun-tahun, terdapat rumor kesehatan ngawur mengenai Kim."
"Jadi, yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu," lanjutnya.
Mendiang ayah Kim, Kim Jong Il, absen dari parade merayakan 60 tahun berdirinya Korea Utara pada 2008 silam.
Saat itu, rumornya adalah kondisinya memburuk.
Setelah itu, terungkap bahwa pemimpin kedua Korut tersebut menderita stroke, dengan kondisi kesehatannya menurun hingga meninggal di 2011.
Kim Jong Un sebelumnya sempat menghilang lebih dari satu bulan pada 2014, yang seperti biasa, memunculkan rumor mengenai kesehatannya.