Virus Corona di Riau
Tiga PDP Meninggal, Empat Positif Covid-19, Namun Pemkab Pelalawan Riau Putuskan Tak Ajukan PSBB
Sepekan terakhir, tiga orang yang berstatus Pengawasan (PDP) covid-19 meninggal dunia di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Sepekan terakhir ini, tiga orang yang berstatus Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Ketiganya berasal dari Kecamatan Pangkalan Kerinci, dua dari Kelurahan Kerinci Timur dan satu lagi warga Kelurahan Kerinci Kota.
Jenazahnya digelar dan dikebumikan sesuai dengan protokol Covid-19 oleh tim medis.
Para pasien yang menghembuskan nafas terakhirnya saat perawatan khusus virus cororna memiliki penyakit penyerta yang memperburuk kondisi kesehatannya.
"Tiga orang pasien meninggal dunia belum tentu akibat virus corona, namun statusnya PDP. Kita masih menunggu hasil swap," ungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (21/4/2020).
• Sadis, Sabetan Parang Suami Tebas Leher Istri hingga Nyaris Putus, Nyawa Lamiah Melayang Sia-sia
• Labkesda Riau Dioperasikan 24 Jam, Gubri Syamsuar Tambah Jumlah Petugas Labor
• PPP Sebut Penundaan Pilkada Bisa Rugikan Petahana dan Untungkan Penantang
Pertama pasien PDP berinisial CN (57) yang meninggal pada Selasa (14/4/2020) lalu di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Pasien berjenis kelamin laki-laki itu memiliki penyaki komplikasi mulai dari jantung hingga hipertensi.
Kemudian DY (37) yang meninggal di ruang isolasi RSUD Selasih pada Sabtu (18/4/2020) lalu.
Laki-laki itu mempunyai penyakit TBC akut serta penyakit yang berat lainy yang tak etis disampaikan.
Terakhir pada Minggu (19/4/2020) lalu seorang perempuan berinisial SH (50) yang meninggal di RSUD Selasih. Penyakit penyertanya juga TBC dan pnemonia berat.
Kemudian pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak empat orang.
Pasien 01 dan 02, RBT (50) dan JG (58), dinyatakan telah sembuh berdasarkan hasil swap sebanyak dua kali yang dinyatakan negatif corona.
Sedangkan dua pasien lagi berinisial IG (17) dan AS (30), masih menjalani perawatan untuk penyembuhan.
Meski demikian, Pemkab Pelalawan tidak jadi mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang diimbau oleh Gubernur Riau, H Syamsuar, dalam penanggulangan Covid-19.
Keputusan untuk membatalkan pengajuan PSBB setelah Pemkab Pelalawan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan elemen lainnya menuntaskan kajian, melalui beberapa kali pertemuan.
Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan, PSBB dinilai belum cocok diterapkan di Pelalawan dengan berbagai pertimbangan yang mendasar, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas.
Penerapan social distancing dan physical distancing akan lebih diperkuat lagi dan dinilai lebih ampuh untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Pelalawan. Warga juga telah patuh atas anjuran pemerintah serta aparat keamanan tersebut.
Namun jika situasi ke depan semakin parah, hal itu akan menjadi pertimbangan selanjutnya dalam memberlakukan PSBB.
"Kita lihat kedepan. Tidak menutup kemungkinan juga (PSBB) ini," ujar Bupati Harris.
Tim survey land dan Dinas Kesehatan serta Puskesmas melakukan contact tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan ketiga PDP yang meninggal.
Setelah dicari, ada 20 orang hasil contact tracing didapatkan, baik keluarga maupun kerabat lainnya.
Sebanyak 20 warga yang berasal dari ketiganya dilakukan rapid test.
Berdasarkan hasil skrining awal tersebut, semuanya dinyatakan negatif corona.
"Ada enam orang hasil tracing dari CN, tujuh orang dari DY, dan tujuh orang dari SH. Semuanya negatif ketika rapid test," tambah Asril.
Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan ini, memprediksi jika ketiga PDP yang meninggal tersebut bakal negatif corona.
Sebab tidak pernah melakukan perjalanan ke zona merah dan tak ada kontak dengan pasien positif corona.
Namun ia tidak ingin mendahului hasil pemeriksaan sampel cairan hidung dan mulut yang belum diterima hingga kini.
Berdasarkan data milik Tim Gugus Tugas Covid-19 Pelalawan pada 21 April 2020 warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 1.503.
Sebanyak 907 masih dalam pemantauan dan 596 sudah selesai pemantauan.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 21 orang, diantaranya 14 orang telah sembuh dan pulang ke rumah dengan hasil pemeriksaan swap dinyatakan negatif corona.
Tiga orang meninggal dunia tapi pemeriksaan sampel cairan hidung dan mulut belum keluar.
Pasien PDP yang masih menjalani isolasi tinggal tujuh orang lagi yang berada di ruang perawatan di rumah sakit yang berada di Pangkalan Kerinci maupun di Kota Pekanbaru.
Jika kemudian dinyatakan negatif corona dan sembuh akan dipulangkan oleh tim medis.
( Tribunpekanbaru.com /Johannes Wowor Tanjung)