MENGULIK Sejarah Korea Utara Terbentuk: Ternyata Kakek Kim Jong-Un Dulunya Kapten Tentara Uni Soviet
Korea Utara terbentuk berkat intervensi Uni Soviet yang mempersiapkan Kim Il-sung seperti kutip dari Russian Beyond.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Korea Utara menjadi negara yang kerap mendapat sorotan dari dunia.
Korea Utara yang menjadi negara tertutup terhadap akses informasi apapun ini menarik untuk diikuti pemberitaannya.
Selain tertutup, negera ini juga dikenal cukup kejam jika berurusan dengan pelanggran yang dilakukan oleh pejabat maupun masyaraktnya.
Nah negara ini adalah perpecahan dari sebuah negara, lalu bagaimana sejarah terbentuknya Korea Utara ini?
Korea Utara terbentuk berkat intervensi Uni Soviet yang mempersiapkan Kim Il-sung seperti kutip dari Russian Beyond.
Diktator Korea Utara Kim Il-sung bisa saja menjalani hidupnya di Rusia, tetapi militer Soviet punya rencana lain.
Lebih dari 71 tahun lalu, di sebuah permukiman kecil Rusia Vyatskoye, di tepi Sungai Amur, yang membelah Timur Jauh Rusia dan Tiongkok timur laut, lahir seorang anak laki-laki bernama Yuri.
Ayah Yuri adalah seorang kapten tentara Soviet. Meski begitu, kedua orang tuanya sebetulnya berdarah Korea.
• Ekonomi Amerika Terseok, Harga Minyak Mentah Anjlok di Bawah 0 Dolar, Pertama Kali dalam Sejarah
• Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi Sebut Anggaran Penanganan Covid-19 di Pekanbaru Capai Rp 115 Miliar
• UPDATE Covid-19 Global 22 April Pagi, Total 2,5 Juta Kasus Infeksi, Presentase Kesembuhan Meningkat
Dewasa ini, murid-murid Korea Utara diajari bahwa Kim Jong-il, anak pertama pendiri masa depan negara mereka, Kim Il-sung, lahir pada Februari 1942 di sebuah pondok kayu di puncak gunung tertinggi di Semenanjung Korea, tempat ayahnya memimpin sebuah unit partisan.
Sebenarnya, pada Februari 1942, takdir Kim Il-sung terikat jauh lebih dekat ke Rusia daripada ke tanah airnya sendiri.
Gerilyawan di Tengah Kabut
Pengembaraan diktator pertama masa depan Korea Utara di Uni Soviet dimulai dengan serangan partisan Korea terhadap pasukan Jepang yang menduduki Semenanjung Korea.
Penduduk setempat sangat menentang kebijakan kolonial Jepang.
Akibatnya, banyak yang membentuk kelompok gerilya untuk melawan penjajah.
Di antara mereka adalah Kim Il-sung, pendiri masa depan Korea Utara.