Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wabah Virus Corona

Puncak Virus Corona di Indonesia Diprediksi Sebentar Lagi, Lakukan 5 Hal Ini Dari Sekarang

Prediksi periode puncak pandemi virus corona di Indonesia disebutkan akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni.

Editor: Muhammad Ridho
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Menko PMK RI, Muhadjir Effendy didampingi petugas dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) meninjau ruang isolasi untuk pasien Corona COVID-19 di RSSA Malang, Jumat (6/3/2020). 

Periode titik puncak mayoritas penelitian memprediksi terjadi sekitar bulan Mei 2020.

Pada periode ini, diprediksi pertambahan jumlah kasus harian sudah mulai melambat.

===

TRIBUNPEKANBARU.COM - Prediksi periode puncak pandemi virus corona di Indonesia disebutkan akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni.

Keterangan ini disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada 16 April lalu melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.

"Kami telah mereview dan mengombinasikan seluruh prediksi, puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," tutur Wiku dikutip dari Kompas.com.

Adapun jumlah kumulatif kasus pada awal periode puncak yakni Mei diperkirakan sekitar 95.000 kasus.

Sedangkan pada Juni dan Juli, kasus kumulatif yang dikonfirmasi diperkirakan berjumlah sekitar 106.000 kasus.

"Namun, angka proyeksi tersebut bukan angka rigid. Kami melakukan upaya kolektif untuk memastikan prediksi tetaplah prediksi dan angka nyata akan menjadi lebih rendah dari prediksi tersebut," tambah Wiku.

Inilah Si Wanita Kelelawar Shi Zhengli Ahli Virus Dibungkam China Hingga Timbul Wabah Virus Corona
Inilah Si Wanita Kelelawar Shi Zhengli Ahli Virus Dibungkam China Hingga Timbul Wabah Virus Corona (AFP)

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Badan Intelijen Negar (BIN), puncak penyebaran virus corona di Indonesia akan terjadi pada bulan Juli 2020.

Pada bulan Juli 2020, diperkirakan kasus Covid-19 di tanah air mencapai 106.287 kasus.

Dalam data tersebut, dituliskan bahwa kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan di akhir Maret sebanyak 1.577 kasus, akhir April sebanyak 27.307 kasus, lalu 95.451 kasus di akhir Mei, dan 105.765 kasus di akhir Juni.

Selain BIN, beberapa pihak juga telah melakukan proyeksi puncak pandemi wabah virus corona di Indonesia ini.

Di antaranya adalah Pusat Permodelan Matematikan dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB), Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemda DIY, Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Ilmuwan Matematika dair UNS hingga gabungan tim dari UGM.

Melansir Kompas.com (1/4/2020), mayoritas dari penelitian-penelitian tersebut bersumber dari data yang sama, yaitu data penambahan jumlah kasus penyebaran Covid-19 yang diperbarui harian oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Berdasarkan kurva eksponensial yang diperoleh dari penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan hal-hal berikut:

Periode titik puncak mayoritas penelitian memprediksi terjadi sekitar bulan Mei 2020.

Pada periode ini, diprediksi pertambahan jumlah kasus harian sudah mulai melambat.

Periode kritis diprediksi terjadi pada minggu kedua bulan April hingga awal Mei 2020 di mana tingkat pertambahan harian akan meningkat cukup tajam

Periode pemulihan diprediksi paling cepat pada 110 hari hingga 150 hari.

5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia terus meluas. Hingga Jumat (3/4/2020) sore, jumlah kasus positif Covid-19 tepatnya telah mencapai angka 1.018.107.

Sementara itu, dari jumlah tersebut, sebanyak 213.218 orang berhasil sembuh.

Jumlah pasien positif corona yang meninggal tercatat 53.251 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat perlu memutus rantai penyebaran dengan beberapa hal sederhana.

"Bisa dilakukan dan dimulai dari diri kita sendiri," kata Yuri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Lantas, apa saja hal-hal tersebut?

1. Sering mencuci tangan

Pria yang akrab disapa Yuri ini menegaskan, masyarakat harus sering-sering untuk mencuci tangan.

"Cuci tangan, itu kuncinya. Cuci tangan dengan sabun. Kalau tidak ada sabun ya pakai hand sanitizer," kata Yuri.

Ia juga menekankan agar masyarakat menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.

 

Pasalnya, hal tersebut dapat membuat virus apa pun serta bakteri masuk ke dalam tubuh.

2. Tidak keluar rumah 

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada hal-hal yang sangat mendesak.

Dengan tidak keluar rumah alias tetap berada di dalam rumah, akan meminimalisir Anda untuk terjangkit virus corona.

Hal ini juga yang terus digalakkan oleh pemerintah agar penyebaran virus corona tidak meluas.

Yuri juga menyebut, anak muda berpotensi besar sebagai pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Sebagai pembawa mikroorganisme, anak muda sangat mungkin menularkannya pada orang tua atau manusia usia lanjut (manula).

3. Jaga jarak

Yuri meyebut, satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah jaga jarak sosial.

Hal ini sebenarnya juga telah disuarakan oleh Pemerintah agar masyarakat jaga jarak fisik atau physical distancing.

Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona.

"Jaga jarak Anda dengan orang lain sekitar satu hingga dua meter," ujar Yuri.

Jaga jarak fisik tak hanya berlaku di tempat umum, di rumah pun juga bisa diterapkan.

4. Jangan kontak fisik 

Dengan tidak melakukan jabat tangan, akan menghindarkan terjadinya kontak kulit.

Hal tersebut, imbuh Yuri, akan sedikit mampu mencegah penyebaran virus. Untuk saat ini menghindari kontak adalah cara terbaik.

"Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus corona," terang Yuri.

5. Hindari kerumunan

Lebih lanjut, Yuri menjelaskan bahwa kerumunan, sangat memungkinkan terjadinya penularan apabila ada salah satu orang yang terinfeksi virus corona.

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan pihak lainnya, telah membuat peraturan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona.

Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Saya mohon untuk tinggal di rumah, tidak berada dalam kerumunan," tegas Yuri.

Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemi virus corona cepat berlalu.

Update Kasus virus corona di Indonesia

Berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tren kasus virus corona terus mengalami peningkatan.

Merujuk data pembaruan hingga Senin (20/4/2020) pukul 16.00 WIB, terdaoat peningkatan kasus sebanyak 185 orang, sehingga total kasus positif virus corona ada 

sebanyak 6.760 kasus.

Jumlah kasus tersebut, ada sebanyak 5.423 orang dalam perawatan, 747 orang sembuh dan 590 orang meninggal dunia.

Berikut data lengkapnya :

1. DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 3.097 Sembuh: 230 Meninggal: 287

2. Jawa Barat

Terkonfirmasi: 747 Sembuh: 56 Meninggal: 62

3. Jawa Timur

Terkonfirmasi: 590 Sembuh: 98 Meninggal: 56

4. Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 370 Sembuh: 63 Meninggal: 25

5. Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 351 Sembuh: 51 Meninggal: 44

6. Banten

Terkonfirmasi: 341 Sembuh: 17 Meninggal: 35

7. Bali

Terkonfirmasi: 140 Sembuh: 42 Meninggal: 3

8. Papua

Terkonfirmasi: 107 Sembuh: 28 Meninggal: 6

9. Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 96 Sembuh: 9 Meninggal: 6

10. Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 89 Sembuh: 5 Meninggal: 3

11. Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 83 Sembuh: 13 Meninggal: 9

12. Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 79 Sembuh: 6 Meninggal: 7

13. Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 74 Sembuh: 13 Meninggal: 7

14. Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 74 Sembuh: 2 Meninggal: 1

15. Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 72 Sembuh: 11 Meninggal: 4

16. Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 69 Sembuh: 28 Meninggal: 7

17. Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 63 Sembuh: 11 Meninggal: 1

18. Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 60 Sembuh: 9 Meninggal: 3

19. Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 37 Sembuh: 4 Meninggal: 2

20. Riau

Terkonfirmasi: 34 Sembuh: 9 Meninggal: 4

21. Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 27 Sembuh: 2 Meninggal: 3

22. Lampung

Terkonfirmasi: 26 Sembuh: 10 Meninggal: 5

23. Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 21 Sembuh: 6 Meninggal: 3

24. Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 20 Sembuh: 5 Meninggal: 2

25. Maluku

Terkonfirmasi: 17 Sembuh: 10 Meninggal: 0

26. Jambi

Terkonfirmasi: 8 Sembuh: 0 Meninggal: 0

27. Aceh

Terkonfirmasi: 7 Sembuh: 4 Meninggal: 1

28. Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 7 Sembuh: 1 Meninggal: 1

29. Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 7 Sembuh: 1 Meninggal: 1

30. Papua Barat

Terkonfirmasi: 7 Sembuh: 0 Meninggal: 1

31. Bengkulu

Terkonfirmasi: 4 Sembuh: 0 Meninggal: 1

32. Gorontalo

Terkonfirmasi: 4 Sembuh: 0 Meninggal: 0

33. Maluku Utara

Terkonfirmasi: 4 Sembuh: 2 Meninggal: 0

34. Nusa Tenggara Timur

Terkonfirmasi: 1 Sembuh: 0 Meninggal: 0

SUMBER: Pos Kupang

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved