Tim Karhulta Bengkalis Lakukan Pedamanan Dua Titik Karhutla di Pulau Rupat

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Upaya pemadaman Karhutla masih dilakukan tim gabungan penangan Karhutla Bengkalis. Sampai hari ini setidaknya dua titik Karhutla yang di padamkan dan dilakukan pendingan oleh tim gabungan.

Hal ini diungkap Kepala Pelaksanan (Kalaksa) BPBD Bengkalis Tajul Mudarris kepada awak media, Rabu (22/4) pagi. Menurut dia dua titik yang dipadamkan hingga petang kemarin berada pulau Rupat.

Satu diantaranya Karhutla di Kelurahan Tanjung Kapal Kecamatan Rupat, dimana pemadaman di sana sudah berlangsung selama dua belas hari sampai petang kemarin.

• Plh Bupati Bengkalis Balas Surat Gubenur Riau Sebut Bengkalis Belum Memenuhi Kriteria Penerapan PSBB

• KAPAL NELAYAN Malaysia Pakai Pukat Harimau Diamankan Satpolair Polres Bengkalis di Perairan Muntai

"Total lahan terbakar seluar 24 hektare dengan rincian lahan kebun karet seluas 3 hektare, dan semak belukar seluas 21 hektare. Sementara luas lahan yang sudah padam sekitar 20 hektare lebih," ungkap Tajul.

Saat ini di lokasi kebakaran masih terdapat titik api dan titik asap. Tim gabungan berupaya melakukan pemadaman dan pendinginan.

Sementara titik kedua Karhutla terjadi di Desa Darul Aman kecamatan Rupat. Pemadaman dilakukan sejak kemarin dimana perkirakan sudah terbakar lahan seluas 10 hektare.

"Tim gabungan kita hingga petang kemarin sudah berhasil memadamkan satu hektare," terangnya.

• Polres Bengkalis Pastikan Belum Ada Peningkatan Kejahatan saat Wabah Covid-19

• Bengkalis Perketat Pintu Masuk Pasca Dumai Jadi Wilayah Transmisi Lokal Covid-19

Menurut dia, lahan yang terbakar merupakan hutan produksi terbatas diperbatasan PT Priatama dengan PT MMJ desa Darul Aman. Saat ini tim masih melakukan pemadaman dilokasi diduga semakin meluas.

"Tim darat dibantu dua unit heli water bombing dari BNPB mereka melakukan pemadaman dari udara. Kondisi dilokasi dari sumber air menuju titik Api berjarak 550 meter," tandasnya.

Upaya pemadaman sampai saat ini masih dilakukan petugas gabungan di lapangan.(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)