Positif Corona Bertambah di Riau
TERNYATA Pasien Positif Covid-19 di Dumai Seorang Perawat yang Sempat Kontak dengan Dokter Positif
Pasien positif Covid-19 di Dumai ini merupakan seorang perawat di Puskesmas dan ia pernah kontak dengan dokter yang sudah dinyatakan positif corona
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Jumlah pasien positif Covid-19 di Dumai berdasarkan hasil swab bertambah 1 orang, sehingga pada Kamis (23/4/2020) total pasien positif Covid-19 berdasarkan swab berjumlah 8 orang.
Satu orang tambahan pasien positif Covid-19 ini lagi-lagi termasuk orang tanpa gejala atau OTG.
Pasien positif Covid-19 di Dumai ini merupakan seorang perawat di Puskesmas dan ia pernah kontak dengan dokter yang sudah dinyatakan positif corona bersama suaminya.
Pasien positif Covid-19 berinisial RR ini kontak fisik dengan dokter positif corona itu saat acara tenaga kesehatan atau Nakes Teladan.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, Zulkifli As, didampingi Juru bicara Syaiful saat konferensi Pers Kamis sore, menyampaikan bahwa tim gugus tugas covid-19 kota Dumai, telah menerima laporan hasil pemeriksaan swab pasien dari BTKL Litbangkes Jakarta, ditemukan lagi 1 orang dengan hasil positif.

Ia menambahakan, dengan penambahan 1 kasus terkonfirmasi positif ini, total kasus positif Covid-19 jadi 8 orang.
"Penambahan kasus ini sesuai dengan hasil rapid test yang dilaksanakan sebelumnya terhadap yang bersangkutan yang hasilnya positif," katanya, Kamis.
Diakuinya, 1 orang yang positif baru ini, berinisial RR merupakan orang tanpa gejala, tentunya ini harus menjadi perhatian semua pihak, pasalnya tambahan pasien positif covid-19 baru ini lagi-lagi termasuk OTG.
Ia menerangkan, tambahan 1 positif ini merupakan tenaga medis di salah satu puskesmas di kota Dumai, dan kondisinya sehat tanpa gejala.
"Kondisi pasien 08 saat ini cukup sehat. Bisa dikatakan tanpa gejala. Hasil rapid test pasien 08 adalah positif, sudah disolasi sesuai protap, memang tidak ada gejala," imbuhnya.
Zulkifli As mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, dan menjalankan himbauan dari pemerintah, karena saat ini 6 orang positif baru memang OTG.
"Kami terus melakukan racking terhadap orang-orang dekatnya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di kota Dumai, untuk kondisi mereka yang positif dalam keadaan baik-baik," imbuhnya.
Zulkifli As meminta kepada masyarakat Dumai, untuk tidak keluar rumah, dan menjauhi keramaian, karena tidak ada yang tahu apakah orang tersebut terinfeksi covid-19 atau tidak, karena 6 pasien positif merupakan OTG.
"Saya berharap betul dan kesadaran masyarakat untuk tidak keluar Rumah jika tidak mendesak," pungkasnya.
PASIEN Positif Covid-19 di Riau Masih 37 Tahun
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, dr Indra Yopi mengumumkan ada penambahan satu kasus baru pasien positif Corona di Riau, Kamis (23/4/2020).
Adanya penambahan satu kasus baru ini, maka total pasien positif Covid-19 di Riau sudah mencapai sebanyak 36 kasus.
Sembilan diantaranya sudah sehat dan sudah dipulangkan dan ada empat pasien yang meninggal dunia.
"Pasien nomor urut 36 ini inisialnya RR usia 37 tahun, warga kota Dumai, saat ini sudah diisolasi dan dirawat di RSUD Dumai," kata Indra Yopi, Kamis (23/4/2020).
Pasien RR ini merupakan hasil penelusuran kontak atau tracking contact dengan pasien nyonya ME yang merupakan dokter dan suaminya juga positif Covid-19.
Belakangan terungkap pasien RR merupakan ASN yang ikut dalam acara nakes teladan yang dilaksanakan di Dumai yang dihadiri juga oleh ME beberapa waktu lalu.
"Kita melihat ada cluster yang cukup besar di Dumai yang bersumber dari pertemuan nakes teladan di Dumai. Sudah dilakukan tracing dan rapid test dan saat ini kita masih menunggu hasil swabnya," katanya.
PDP Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD Mandau
Pasien dalam Pengawasan atau PDP Covid-19 yang tercatat di Rokan Hilir meninggal dunia saat dirawat di RSUD Mandau pada Kamis (23/4) dini hari.
PDP Covid-19 yang meninggal dunia ini tidak masuk dalam data PDP Covid-19 Bengkalis, karena bukan warga Bengkalis melainkan warga Rokan Hilir yang di rujuk ke RSUD Mandau.
Hal ini diungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bengkalis Johansyah Syafri kepada Tribunpekanbaru.com.
Informasi ini diterimanya dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkalis Alwizar oleh Jubir Covid-19 Bengkalis.
"PDP Covid-19 yang meninggal dunia ini rujukan dari Rohil, karena tempat perawatan di Rohil penuh, makanya dirawat di RSUD Mandau, kita hanya membantu. Jadi walau meninggal dunia di RSUD Mandau, bukan warga Bengkalis dan tercatat sebagai PDP Covid-19 di daerah kita," ungkap Johansyah.
Direktur RSUD Mandau dr Sri Sadono Mulyanto membenarkan adanya PDP meninggal dunia yang dirawat di RSUD Mandau.
Pasien tersebut berinisial M (59) warga Bagan Siapi Api Rokan Hilir (Rohil).
Pasien tersebut masuk IGD RSUD Mandau tertanggal 20 April lalu.
"Pasien ini merupakan rujukan dari RSUD dr Pratomo Bagan Siapi Api. Kemudian hasil penilaian dokter dan tim covid, PDP yang merawatnya pasien langsung ditempatkan dan dirawat di ruang isolasi," terang Sadono.
Petugas juga sudah melakukan rapid tes terhadap pasien ini, dengan hasil testnya negatif.
Begitu juga pengambilan sampel swab sudah dilakukan saat pertama kali pasien masuk RSUD Mandau dan hari kedua di rawat.
"Saat ini kita masih menunggu hasil uji swabnya sudah dua kali diambil dan dikirimkan ke laboratorium Kemenkes," terang Dirut RSUD Mandau.
Pasien meninggal dunia pada Kamis dini hari tadi sekitar pukul 00.25 WIB pasin mengalami henti nafas.
Tim medis yang menangani melakukan upaya resusitasi, namun nyawa pasien tidak dapat di selamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.20 WIB.
"Jenazah diselenggarakan sesuai protap Covid-19, dan sudah koordinasi dengan keluarga mengenai pemakaman. Pemakaman dilakukan di Pemakaman Hubbul Wathan Mandau dikawal pihak Kepolisian Polsek Mandau," tandasnya.
PELALAWAN TRANSMISI LOKAL, Masuk ZONA MERAH
Daerah yang masuk transmisi lokal atau zona merah Covid-19 di Provinsi Riau terus bertambah hingga saat ini sudah empat kabupaten dan kota.
Transmisi lokal atau zona merah Covid-19 merupakan sebutan bagi daerah penularan atau penyebaran Virus Corona atau Covid-19 sudah antar penduduk lokal atau penduduk lokal, tidak lagi dari orang dari luar.
Setelah Pekanbaru, Dumai dan Kampar, kini giliran Kabupaten Pelalawan yang ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal penyebaran virus corona oleh Kementerian Kesehatan RI, Kamis (23/4/2020).
Dengan ditetapkannya Pelalawan sebagai daerah terjangkit, maka zona merah Covid-19 di Riau sudah bertambah menjadi empat daerah.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bumi Lancang Kuning.
Transmisi lokal merupakan wilayah yang melaporkan kasus konfirmasi yang penularannya diketahui secara lokal di wilayah tersebut.
"Sudah ada empat daerah di Riau yang masuk transmisi lokal, yaitu Kampar, Pekanbaru dan Dumai serta Pelalawan," kata Syamsuar, Kamis (23/4/2020).
Syamsuar juga mengimbau agar kepala daerah di Kota Dumai, Kabupaten Siak dan Pelalawan, bisa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Transmisi lokal yanh terjadi di empat daerah tersebut, penyebarannya bukan berasal dari luar negeri. Melainkan penularan virus terjadi dari yang sekunder atau penularan dari orang di dalam daerah atau negeri kepada yang lainnya," ungkap Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, saat ini tengah berupaya melakukan tracking terhadap semua yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
"Kita minta kejujuran masyarakat Riau. Agar rantai penyebaran Covid-19 bisa terputus. Kita juga mengimbau agar masyarakat mengikuti aturan pemerintah dengan melaksanakan physical distancing dan mengikuti aturan PSBB di Pekanbaru," kata Syamsuar.
KAMPAR ZONA MERAH Covid-19 Segera PSBB
Kampar adalah satu dari daerah tingkat dua atau kabupaten di Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.
Mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, Kampar sudah mendirikan Posko Covid-19 di perbatasan dengan Sumatera Barat.
Kini, tiga Kabupaten Kota di Riau resmi ditetapkan sebagai daerah terjangkit dan masuk dalam zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Setelah Kota Pekanbaru dan Dumai, kini giliran Kabupaten Kampar yang dinyatakan masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19 di Riau.
Masuknya Kabupaten Kampar dalam zona merah penyebaran Covid-19 secara resmi diumumkan oleh Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar, Rabu (22/4/2020).
Ditetapkannya Kampar sebagai daerah terjangkit, sekaligus menambah daftar panjang wilayah terjangkit Covid-19 di Riau.
"Saat ini telah ditetapkan Kabupaten Kampar sebagai wilayah zona merah penyebaran Covid-19. Hal ini saya berharap supaya Kampar bisa mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secepatnya," katanya.
Ditetapkannya Kabupaten Kampar sebagai zona merah Covid-19 ini, maka siapapun warga yang bepergian ke luar kota dari Kabupaten Kampar, maka yang bersangkut otomatis akan langsung berstatus menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Gubri berharap kepada Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan wilayah zona merah Covid-19 untuk bisa mengajukan PSBB.
"Sekarang kita menunggu usulan PSBB dari Bupati, nantinya akan menyusul Kabupaten Pelalawan, Siak, dan Bengkalis yang akan masuk menjadi daerah terjangkit, apabila pemerintah daerah tidak bersikap cepat atau tanggap," katanya.
Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan bahwa dengan ditetapkannya Kabupaten Kampar berstatus zona merah tersebut, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menganggap enteng wabah ini.
Sosial Distancing dan Pysikal Distancing harus benar-benar dilaksanakan olah masyarakat.
Syamsuar kemudian mengimbau kepada masyarakat Kampar untuk tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
"Rutin mencuci tangan dengan air yang mengalir, dan tetap berada di rumah. Apabila terpaksa keluar harus menggunakan masker, serta beribadah di rumah," katanya.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Rabu (22/4/2020), jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kampar sebanyak 38 orang, 17 diantaranya masih dirawat dan 15 sudah sembuh dan sudah pulang.
Sedangkan yang meninggal dunia ada 6 orang.
Sementara untuk pasien yang positif Covid-19 di Kampar jumlah ada 3 orang dan seluruhnya masih menjalani perawatan di RSUD Bangkinang.
PDP Covid-19 di Pelalawan Meninggal Dunia
Lagi, seorang warga Kabupaten Pelalawan Riau berstatus Pasien Dibawah Pengawas (PDP) Covid-19 meninggal dunia.
Pasien tersebut meninggal Rabu (22/4/2020) malam.
Pasien PDP tersebut menghembuskan nafas terakhir dari Rumah Sakit (RS) Efarina Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Pasien berinisial A berusia 50 tahun diketahui berjenis kelamin laki-laki berasal dari Desa Padang Luas Kecamatan Kecamatan Langam, Pelalawan.
"Meningal dunia tadi malam sekitar pukul 21.00 wib di rumah sakit Efarina," ungkap juru bicara penanggulangan Covid-19 Pelalawan, H Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (23/4/2020).
Pasien PDP tersebut sempat menjalani perawatan di ruang isolasi Covid-19 di RS Efarina Pangkalan Kerinci.
Pria paruh baya itu didiagnosa menderita pnemonia berdasarkan gejaga yang dialami.
Ia ditetapkan sebagai PDP dan menjalani perawatan.
Lantaran kondisi keseharannya terus menurun, nyawanya tidak tertolong dan meningal dunia.
Penyelenggaraan jenazah A sesuai dengan protokol penderita virus corona.
Termasuk proses pemakaman yang dilaksanakan di pemakaman umum di Kelurahan Kerinci Barat.
"Penguburan dengan standar Covid-19 harus dijalankan, karena pasien ini berstatus PDP," tandas Asril saat ditemui di lokasi pemakaman.
Positif Corona Bertambah di Riau - Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra.