Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Demi Bisa Pulang Kampung, Sejumlah Pemudik ini Sembunyi di Bagasi Bus Agar Tak Ketauan Petugas

Mereka sembunyi di bagasi bus lantaran pihak penumpang yang ingin pulang kampung, takut terjadi razia.

warta kota
Pemudik sembunyi di bagasi bus 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masih banyak warga yang melanggar imbauan Presiden Joko Widodo untuk tidak mudik ke kampung halaman.

Padahal, aturan mengenai larangan mudik sudah diterapkan sejak Jumat (24/4/2020).

Hal tersebut berlaku untuk semua moda transportasi, baik darat, laut hingga udara.

Namun demikian, pada kenyataannya setelah dua hari larangan mudik diterapkan, masih banyak bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang tetap beroperasi membawa pemudik.

 

//

Hal ini karena ada dua faktor yang mempengaruhi, yakni pengemudi yang tak mengetahui adanya larangan, dan lemahnya pengawasan di daerah dan perbatasan wilayah.

Sempat viral di media sosial, sebuah foto yang menampilkan sejumlah penumpang bus AKAP berada di dalam bagasi bus.

Terkait hal tersebut pemilik PO sekaligus Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan membenarkan hal tersebut.

Dilansir Kompas.com, pria yang akrab disapa Sani itu mengatakan peristiwa itu terjadi di terminal bayangan di Ciledug, Tangerang.

Sani menjelaskan, hal tersebut terjadi lantaran pihak penumpang yang ingin pulang kampung, takut terjadi razia.

//
// <\/scr"+"ipt>"); // ]]>

Sehingga bersembunyi di bagian bagasi.

"Kejadiannya di Cileduk, tapi bukan terminal resmi. Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik, artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya. Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," ujar Sani, Sabtu (25/4/2020).

 

Menurut Sani, seusai berhasil melewati pos pengawasan, baru kemudian bus tersebut bongkar muatan dan menaikkan penumpang yang ada di bagasi ke dalam kabin.

Setelah itu kembali meneruskan perjalanan ke daerah tujuan bus AKAP tersebut.

Sani menjelaskan adanya kejadian tersebut memang miris.

Pada satu sisi mengambarkan adanya bukti bila titik pengawasan yang tidak kuat dari pemerintah.

Di sisi lain adanya gambaran bila masih ada masyarakat yang memang mau pulang kampung karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Jakarta.

"Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan. Masyarakat yang mudik ini karena mereka di sini kan terlantar, tidak tahu harus bagaimana akhirnya nekat tetap mudik juga, sementara di lain sisi pemerintah juga tidak ketat dalam pengawasannya," ucap Sani.

"Kalau mau dilihat di lapangan itu, sampai saat ini masih banyak bus dan angkutan lain yang statusnya gelap tetap beroperasi bawa penumpang untuk mudik. Jelas ini tidak ada adil, karena kami yang resmi mengikut regulasi tapi mereka yang bandel tetap beroperasi dan lolos dari razia," kata dia.

Bus-bus AKAP yang melayani ke banyak tujuan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memang sudah dilarang untuk membawa penumpang keluar dari Jabodetabek.

Banyak bus yang dialihfungsikan menjadi kendaraan logistik, atau kendaraan pengantar barang.

Kebijakan banting setir ini terpaksa dilakukan para pengusaha oto bus, agar kendaraan mereka masih bisa beroperasi di tengah aturan PSBB dan juga larangan mudik.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Viral, Sejumlah Penumpang Bus Pilih Duduk di Bagasi demi Hindari Razia agar Bisa Mudik.

 
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved