Turis Asal Singapura Tinggal di Bedeng, Penerbangan Ditutup dan Kehabisan Uang Saat Berlibur di Bali
Warga Negara Singapura bernama Hardev Prem Grewal (27) tinggal di bedeng karena kehabisan uang saat berlibur di Bali.
“Tadi sudah kita tanyakan. Jangankan lapor ke Banjar ke Desa juga tidak sama sekali,” sesalnya.
Saat tim mengajak berbicara bule tersebut, ia mengatakan dirinya sudah beberapa waktu lalu berada di Bali namun saat hendak kembali pulang ke Singapura tidak ada penerbangan karena di negaranya lockdown dan bingung tinggal di mana.
Hingga akhirnya memilih sewa kamar kos, namun hanya satu bulan dapat tinggal di sana.
Setelah itu, ia pun ditampung temannya warga asal Jember untuk tinggal di rumah bedeng.
Oleh temannya itu diantar ke Kantor Imigrasi untuk memperpanjang izin tinggal sementara dalam keadaan darurat serta dipersilakan tinggal sementara di rumah bedeng yang ditempatinya kini sampai sekarang.
Wayan Sutama menilai langkah warga pendatang tersebut berniat membantu untuk menampung seorang WNA tinggal di sana tanpa melapor ke banjar atau ke desa itu salah.
Sehingga akan dibicarakan lebih lanjut Senin siang bagaimana solusi dan langkah yang akan diambil nanti.
Kedepan ia akan mendata kembali warga yang tinggal di Desa Adat Jimbaran baik itu pendatang dari luar daerah yang bekerja di sini maupun WNA yang tinggal di wilayah Jimbaran agar tidak terulang hal sama seperti ini.
Ditambah lagi saat pandemi Covid-19 sekarang, pihaknya selaku Ketua Satgas Covid Jimbaran tidak ingin virus ini menjangkiti warganya serta penyebarannya semakin meluas.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Satgas Covid-19 Terkejut, Bule Singapura Ini Tinggal di Rumah Bedeng di Jimbaran Bali Selama Sebulan