Mengharukan, 3 Guru Ciamis Ini Terobos Bukit Demi Ajar Siswa di Rumah Agar Tak Ketinggalan Pelajaran
Menurut Yayah, satu dari 3 guru tersebut, 8 siswa SD Giriharja Ciamis yang dikunjungi itu tak punya HP hanya beberapa yang punya TV tanpa dapat siaran
Delapan siswa yang rumahnya di pelosok terdiri dari satu siswa kelas l SD, dua siswa kelas 2 SD, empat siswa kelas 3 SD dan satu siswa kelas 4 SD.
"Kami berada di rumah siswa sekitar 1 jam memberi tugas, menyampaikan mata pelajaran. Supaya tidak ketinggalan pelajaran," kata Yayah.
• Siswa Tak Punya HP, Guru di Aceh Terpaksa Mengajar di Rumah Siswa Selama Wabah Virus Corona
Menurut Yayah, orangtua 8 siswa tersebut kurang mampu. Mereka sama sekali tak memiliki alat komunikasi. Ditanya ihwal pembelajaran lewat televisi, Yayah mengatakan, warga tersebut juga tak memiliki televisi.
Jika ada pun, kata dia, siaran televisi tidak bisa ditangkap antena televisi. "Makanya saya ke sana, banyak materi pelajaran untuk disampaikan kepada anak. Minta mereka mempelajarinya. Kami juga titip kepada orangtuanya supaya terus membimbing anaknya saat belajar," jelas Yayah.
Saat mendatangi rumah siswanya di pelosok, Yayah selalu bersama dua rekannya, Eem Maesaroh dan Rohaetin.
Yayah mengaku tak berani pergi sendiri karena takut. Di perjalanan masih banyak satwa-satwa liar. "Kami pergi bersama-sama. Kalau enggak bareng, takut. Di jalan masih banyak monyet. Kami juga persiapan di jalan bawa tongkat, takut ada monyet," kata Yayah.
Rumah siswa semi permanen
Kondisi rumah siswa, lanjut Yayah, rumahnya hanya semi permanen. Dinding bawahnya tembok, sedangkan dinding atas terbuat dari bilik bambu.
"Hampir semua sama, rumahnya semi permanen," ujarnya.
Sementara itu, kata Yayah, proses belajar kepada siswa yang rumahnya berada di kota kecamatan tidak menemui kendala.
Materi pelajaran disampaikan melalui grup WhatsApp. "Kita ada grup-grup di media sosial," katanya.
Di bulan Ramadhan ini, kata Yayah, anak didiknya ditugaskan untuk belajar keagamaan.
Mereka diminta membaca Al Quran dan menghapal surat-surat pendek.
Yayah tak lupa berdoa kepada Allah SWT supaya pandemi Covid-19 ini segera berakhir.
Dia mengaku kasihan kepada anak didiknya yang enggak bisa belajar secara normal.