Belum Usai, Australia Ngotot Usulkan Penyelidikan Asal Usul Covid-19 Terhadap China
Australia dan China kini saling ngotot dan bersitegang terkait usulan penyelidikan asal usul Virus Corona, Covid-19.
Manuver politik
Ada pun Kedutaan Besar China di Canberra merilis penyataan setelah adanya panggilan telepon dari Sekretaris Departemen Luar Negeri, Frances Adamson ke Duta Besar Cheng Jingye.
Kedubes China menuduh Australia tengah melakukan permainan politik, dan menyinggung bahwa Adamson telah "berusaha keras" menjelaskan usulan penyelidikan Covid-19.
"Sekretaris Adamson mencoba yang terbaik untuk membela proposal Australia tentang penyelidikan independen, dengan mengatakan proposal tersebut tidak memiliki motif politik atau menargetkan China," kata jubir Kedubes China.
"Dia juga mengakui kini bukan saatnya untuk melakukan penyelidikan dan Australia tidak memiliki rincian proposal. Lebih lanjut dia menyampaikan Australia tak ingin masalah ini berdampak pada hubungan Australia-Cina," tambahnya.
"Dubes Cheng menjabarkan dengan jelas posisi China, menekankan apa pun alasan yang dibuat pihak Australia, faktanya tidak dapat disembunyikan bahwa proposal tersebut adalah manuver politik," katanya.
Pada briefing yanng dilakukan pada Senin, juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang, menggambarkan desakan internasional untuk penyelidikan asal-usul Covid-19 dipastikan gagal.
"Sejumlah politisi berusaha melakukan manuver politik atas asal-usul (Covid-19) untuk menjelek-jelekkan negara lain, tapi upaya mereka yang tidak populer ini tak akan pernah berhasil," ujarnya.
Sikap Australia yang terus mendorong penyelidikan Covid-19 memicu reaksi di kalangan media di China.
Seperti dilaporkan The Guardian, seorang editor media pemerintah China, Hu Xijin, telah melontarkan pernyataan bahwa hubungan antara Australia dan mitra dagang terbesarnya China, kemungkinan akan memburuk seperti halnya hubungan antara Beijing dan Washington.
Dalam salah satu postingan di media sosial, Hu menyebut bahwa China perlu mempunyai kesadaran mengenai risiko melakukan bisnis dengan Australia, "dan juga ketika kita mengirimkan anak-anak kita untuk sekolah di sana."
"Australia selalu muncul, membuat masalah. Sudah seperti permen karet yang menempel di sol sepatu China. Terkadang kita harus mencari batu untuk melepasnya," kata editor tersebut.
Dorongan penyelidikan berlanjut
Menteri luar negeri, Marise Payne pada Senin lalu menyatakan adanya ancaman tekanan ekonomi justru semakin menguatkan dorongan untuk melakukan penyelidikan asal-usul COVID-19.
Perdana Menteri Scott Morrison sebelumnya telah meminta negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendukung penyelidikan independen ini.
Ia bahkan menyebutkan Australia akan mendorong penyelidikan internasional dalam sidang WHO pada 17 Mei mendatang.
Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg secara terpisah mengatakan pihaknya tetap mendorong penyelidikan ini.