Pabrik Sampoerna Ditutup, Dua Pegawai Positif Wafat, Berpotensi Jadi Klaster Baru Penularan Corona
Pabrik rokok Sampoerna tutup, sekitar 500 karyawan diliburkan karena berpotensi tertular virus corona dan pabrik tak lagi beroperasi untuk sementara
TRIBUNPEKANBARU.COM, SURABAYA - Pabrik rokok ternama harus ditutup karena ada karyawan meninggal akibat positif Covid-19.
Salah satu kompleks Pabrik PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, ditutup.
Selain penutupan pabrik, sekitar 500 karyawan diliburkan karena berpotensi tertular virus corona dan pabrik tak lagi beroperasi untuk sementara.
Sampai saat ini, Surabaya masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
• INNALILAHI, Pria di Bekasi Meninggal Usai Salat Subuh di Masjid, Jemaah Lain Tak Berani Mendekat
• Sembunyi di Toilet Bus dari Jakarta, Ketahuan Polisi di Bekasi, Modus Pemudik Kelabui Petugas
• Hari Ini Terakhir Pelaporan SPT 2020, Berikut Ini Cara Isi Laporan SPT Tahunan di DJP Online
Setelah klaster pasar dan asrama haji, pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna terkait masalah tersebut.
"Saat ini tracing sedang berjalan. Kira-kira ada 500 orang di pabrik itu (yang berpotensi tertular). Manajemen sudah menutup sementara kompleks (pabrik) itu, karyawannya diliburkan," kata Joni, saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).
Semenjak ditemukannya dua karyawan PT HM Sampoerna yang meninggal karena terjangkit virus corona, Joni menyebut, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah menindaklanjuti temuan itu.
Pihaknya sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
"Sembilan orang ini sudah menjalani perawatan di rumah sakit," ujar dia. Kemudian, lanjut Joni, tenaga medis juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.
Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.
Selain itu, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim juga sudah menjalani tes cepat Covid-19 atau rapid test terhadap 323 karyawan lain di pabrik rokok tersebut.
Dari 323 karyawan yang menjalani rapid test, 100 orang di antaranya reaktif atau positif rapid test.
"Selasa, jumlah yang dilaporkan 63 orang yang positif rapid test. Rabu sore ada tambahan menjadi 100 orang. Mereka semuanya sudah diisolasi di hotel yang disediakan perusahaan," ujar dia.
Dengan adanya kasus tersebut, ia menyebut pabrik rokok tersebut berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19 di Kota Surabaya.
Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui dari mana riwayat transmisi atau penularan dua karyawan pabrik rokok Sampoerna yang meninggal karena tertular virus corona itu.