Pernyataan Alfred Riedl soal Virus Corona di Indonesia, Mengaku tak Kaget karena Hidup tak Sehat

TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah pengakuan jujur seorang Alfred Riedl tentang wabah virus corona di Indonesia.  mantan pelatih Timnas Indonesia ini justru mengatakan hal yang di luar dugaan.

Kepada media asing, Riedl jujur mengungkap bagaimana wabah virus corona di Indonesia dan negara asean

Alfred Riedl, mengaku tak kaget bahwa Indonesia termasuk negara yang terpapar wabah virus corona karena gaya hidup yang tidak sehat.

Pernyataannya tersebut ia sampaikan kepada salah satu media Austria, Weltfussball.

• Paramedis Positif Corona Sembuh di Pelalawan Riau, Istri dan Keluarganya juga Negatif Covid-19

• BREAKING NEWS - Kabar Baik, Tenaga Kesehatan yang Positif Corona di Pelalawan Riau Dinyatakan Sembuh

• Amerika Bulan-bulanan Akibat Virus Corona, China kini Sibuk Ciptakan Vaksin Penangkal Covid-19

Dalam wawancara tersebut, Riedl ditanya soal keadaan wilayah Asia Tenggaran yang ikut terpapar wabah Covid-19.

Alfred Riedl memang tidak asing dengan kawasan Asia Tenggara.

Sejak mulai melatih timnas Vietnam pada 1998, pelatih asal Austria itu menghabiskan hampir dua pertiga kariernya sebagai pelatih di kawasan Asia Tenggara ( ASEAN).

Selain Vietnam, Alfred Riedl juga pernah melatih timnas Laos dan Indonesia.

Pengalaman tinggal di wilayah ASEAN membuat Alfred Riedl cukup paham dengan perilaku masyarakat sekitar.

Kepada media asing Riedl mengatakan masyarakat ASEAN termasuk Indonesia kurang memperhatikan kebersihan.

Hal tersebut rupanya tak membuat Alfred Riedl terkejut dengan situasi di Indonesia saat ini.

• Begitu Yakinnya Donald Trump kalau Virus Corona Berasal dari Labor Wuhan, Bahkan Klaim Punya Bukti

• Terdengar Suara Tembakan, Dinding Gedung Berlobang, Seorang Pria Bersenjata Berhasil Diamankan

"Semua virus atau kisah berbahaya lainnya yang ada di sana seharusnya tidak mengejutkan Anda," ungkap Riedl.

Pelatih asal Austria itu mengambil contoh situasi pasar yang ada di daerah Asia Tenggara.

Menurutnya pasar di Asia Tenggara kurang higenis dalam menjual olahan hewan.

Kondisi itu praktis mempengaruhi interaksi sosial terutama antara penjual dan pembeli.