Travel dari Sumbar Tetap Bisa Keluar Masuk Pekanbaru Riau Saat PSBB, Sopir Sebut Tidak Terkendala
Angkutan travel antar provinsi, dari Pekanbaru ke Sumatera Barat misalnya, tetap bisa mengambil dan mengantarkan penumpang sewa
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walau sebagian kendaraan disuruh balik arah selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II, namun tidak sedikit juga angkutan yang tetap berjalan seperti biasanya.
Untuk sejumlah angkutan travel antar provinsi, dari Pekanbaru ke Sumatera Barat misalnya, tetap bisa mengambil dan mengantarkan penumpang sewa, baik ke Sumatera Barat maupun ke Pekanbaru.
Salah seorang sopir travel Pekanbaru-Payakumbuh, Uus mengatakan, walau banyak yang bilang sulit keluar masuk Pekanbaru, namun ia merasa cukup longgar dan tetap bisa beroperasi seperti biasa.
"Sekarang tetap bisa jalan seperti biasa. Memang kadang ada distop juga, tapi hanya cek suhu dan cek penumpang saja, sekaliguas memastikan penggunaan masker," kata Uus kepada Tribun, Jumat (8/5/2020).
• Rumah Penerima Diberi Tanda, Dana BLT Covid-19 dari Pusat untuk Pemkab Kuansing Riau Sudah Cair
• Warga Mengeluh Tak Dapat Bantuan,Camat di Meranti Riau Sebut Data 504 KK Belum Diverifikasi
• Innalilahi, Kru Kapal yang Nekat Lompat Selamatkan 1 Kardus Pop Mie Akhirnya Ditemukan tak Bernyawa
Namun diakui Uus, beberapa hari sebelumnya, untuk masuk ke Pekanbaru cukup sulit, sehingga ia dan kawan-kawannya tidak bisa membawa sewa, dan terpaksa tidak jalan sementara waktu.
Namun kondisi tersebut tidaklah lama, karena hanya dalam hitungan hari ia sudah bisa jalan kembali.
Ditanya mana yang lebih ketat, antara masuk ke Pekanbaru atau ke Payakumbuh, dikatakan Uus, untuk saat ini, menurutnya Pekanbaru, walau belum terlalu ketat.
"Kalau Payakumbuh malah bisa dibilang sangat longgar, kadang tidak ada pemeriksaan," tuturnya.
Saat pemeriksaan, dikatakan Uus biasanya yang paling diperhatikan petugas adalah jumlah penumpang, yang tidak boleh lebih dari separuh jumlah biasanya, sebagaimana aturan dalam PSBB.
"Kami tidak boleh bawa penumpang lebih, maksimal separuh dari jumlah biasanya. Kemudian harus pakai masker, dan juga ditanya mau kemana dan tujuannya apa," ujarnya.
Uus juga mengatakan, sejak PSBB tahap pertama di Pekanbaru diberlakukan, pihaknya juga terpaksa menaikkan ongkos.
Karena jumlah penumpang tidak banyak lagi, dan BBM yang digunakan tetap sama seperti biasa.
"Biasanya Rp 100 ribu, sekarang Rp 160 ribu. Tapi kalau masih tetap PSBB sampai lebaran, maka berkemungkinan kami juga berencana akan menaikkan ongkos kembali," ujarnya. ( Tribunpekanbaru.com / Alexander)