Berita Riau
Warga Mengeluh Tak Dapat Bantuan,Camat di Meranti Riau Sebut Data 504 KK Belum Diverifikasi
Ada ratusan warga yang mengajukan bantuan, tapi itu harus diverifikasi terlebih dahulu oleh desa dan lurah, jadi masih menunggu
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Warga sempat mengeluh melalui Pemerintah Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti Riau karena tidak mendapatkan bantuan sosial sembako dari pemerintah daerah.
Camat Tebingtinggi Rayan Pribadi saat ditemui di kantornya membenarkan informais tersebut.
"Ada ratusan warga yang mengajukan ke kita tapi itu harus diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak desa dan lurah, jadi masih menunggu," ujar Rayan.
Disampaikannya ada 504 KK yang termasuk yang diusulkan melalui Kecamatan Tebingtinggi.
• Roy Kiyoshi Positif Pakai Benzo Terungkap dari Tes Urine, Ini Barang Bukti yang Diamankan Polisi
• Waduh,Ada Tenaga Medis Tak Jujur, Pulang dari Zona Merah Buka Praktik, Berinteraksi dengan Warga
• Aktor Senior Adi Kurdi Meninggal Dunia, Apa Penyakit yang Diderita Pemeran Abah Ini?
Namun, sampai saat ini belum bisa menerima bantuan sosial (bansos) berupa sembako senilai Rp 600 ribu dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti.
Persoalan ini terjadi ketika warga sebagai penerima berpindah domisili dan tidak melapor ke tempat tujuan dan asal mereka pindah, sehingga tidak bisa diverifikasi.
"Mereka itu diajukan tapi tempat tinggalnya saat ini berbeda dengan domisili di KTP,” ujar nya.
“Jadi saya sudah perintahkan pihak lurah dan desa untuk memverifikasi mereka terlebih dahulu" tutur Rayan.
Camat Tebingtinggi, Rayan Pribadi SH mengatakan sebanyak 2.540 RTM datang ke Kantor Camat dengan membawa Kartu Keluarga (KK) untuk didata sebagai penerima bantuan.
Setelah datanya diverifikasi ke masing-masing desa dan kelurahan didapati angka 2.036 KK yang sudah memenuhi syarat.
"Waktu itu ada ratusan masyarakat dengan membawa KK datang ke kantor minta diinput datanya sebagai penerima bantuan, dan kami pun tidak bisa menolaknya,” terangnya.
“ Ketika data yang masuk itu kita singkronkan dengan pihak desa dan kelurahan ternyata banyak yang tidak sesuai dengan alamat domisili,” tambahnya.
“Sehingga data yang valid berdasarkan verifikasi itu hanya 2.036 dan terjadi selisih sebanyak 504 RTM," kata Rayan.
Rayan menambahkan, jika sebanyak 504 KK itu akan dikembalikan ke masing-masing desa dan kelurahan.
Namun, sebelum itu data tersebut dimasukkan ke sistem terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sebelumnya masuk sebagai penerima bantuan lain.
"Itu tetap kita kembalikan ke masing-masing desa dan kelurahan, namun sebelum itu akan kita verifikasi melalui sistem,” ujarnya
“Hal itu untuk mengetahui apakah sudah termasuk seperti penerima bantuan Kemensos DTKS dan Non DTKS,” tambahnya.
“ Selisih data 504 itu pertanggal 3 Mei 2020 lalu dan dipastikan bisa bertambah sampai hari ini," ujarnya.
Usulan dari Kepala Desa
Dikatakannya, untuk penerima bantuan tersebut pihak kecamatan hanya berdasarkan usulan dari kelurahan dan kepala desa. Di luar daripada itu tidak diakomodir.
"Penerima sembako bansos ini hanya berdasarkan usulan dari pihak desa dan kelurahan dan tidak bisa melalui dari pihak lain manapun,” kata Camat.
“ Sehingga nantinya pihak desa dan kelurahan juga bertanggung jawab dengan penyalurannya," ujar Rayan.
Rayan juga mengatakan agar bantuan itu tetap dapat diterima dan dirasakan manfaatnya, maka masyarakat harus aktif dalam hal memperbarui data diri sebagai penerima.
Masyarakat juga harus melapor ke RT atau RW tempat warga itu berdomisili.
"Harus lapor, karena kebanyakan warga ini mereka pindah tidak lapor sehingga tidak terlacak,” tegasnya.
“ Dan satu lagi, jika ada warga yang merasa kurang mampu dan terdampak belum mendapatkan bantuan silakan untuk segera melapor ke kelurahan maupun desa,” katanya.
“ Melapornya itu ke alamat dia tinggal bukan alamat yang ada di KK," imbuh Camat Rayan.
Stok Sembako Masih Tersedia
Rayan mengungkapkan jika 504 KK tersebut selesai diverifikasi, jumlah bansos sembako yang tersedia di Kecamatan Tebingtinggi masih tersedia.
"Sebanyak 600 paket sembako masih berada di gudang dan belum bisa disalurkan karena pihak desa maupun RT dan RW tidak tahu dan bingung akan disalurkan ke mana, sementara warga yang bersangkutan sudah pindah domisili," kata Rayan.
Rayan menjelaskan, total RTM di Kecamatan Tebingtinggi ada sebanyak 5.378.
Sebanyak 2.542 RTM di antaranya sudah diajukan ke Kemensos untuk diakomodir melalui bantuan Kemensos nondata terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Sementara 800 RTM diakomodir melalui desa untuk mendapatkan BLT-DD.
Adapun masing-masing kuota BLT-DD di Kecamatan Tebingtinggi di antaranya Desa Banglas sebanyak 200 RTM, dan Banglas Barat 240 RTM.
Kemudian, Alah Air 200 RTM, Alah Air Timur 100 RTM dan Desa Sesap 80 RTM.
"Dari total 5.378 RTM di Kecamatan Tebingtinggi, 2.542 yang diajukan ke Kemensos dan 800 lainnya diakomodir di desa dan sisa 2.036 RTM itulah yang didata Pemkab untuk diberikan Bansos pastinya itu sudah disepakati oleh desa dan kelurahan," kata Rayan.
Diungkapkan lagi untuk Kecamatan Tebingtinggi, penerima bantuan Kemensos Non DTKS sebanyak 2.542 dan DTKS sebanyak 700 RTM.
Di mana nominal bantuan tersebut juga sebesar Rp 600 ribu. Untuk mengetahui apakah warga tersebut terdaftar namanya atau tidak bisa mengakses di aplikasi http://datartm.merantikab.go.id.
"Dipastikan semua terakomodir, namun bantuan yang datang itu bertahap. Seperti bantuan dari Kemensos, kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait, saat ini prosesnya tinggal menunggu amprah pencairan, dan untuk penyalurannya nanti di Kantor Pos,” paparnya.
“ Untuk ini nanti akan ada dinas terkait menyampaikan ke camat, mudah-mudahan dalam Minggu ini sudah bisa dicairkan," jelas Rayan. ( Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan )