Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Luncurkan Rudal ke Kapal Rekan Sendiri Tewaskan 19 Pelaut, Latihan Perang di Iran Berujung Tragis

Dua kapal perang Iran salah tembak ketika menggelar latihan di Teluk. Insiden tersebut mengakibatkan nyawa 19 pelaut melayang sia-sia

Editor: Nurul Qomariah
Fars News via Reuters Kompas.com
Rudal Nour ditembakkan dari kapal perusak Jamaran, dalam uji coba yang berlangsung di Teluk Persia 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEHERAN - Tragis, dua kapal perang Iran salah tembak ketika menggelar latihan di Teluk.

Lebih miris lagi, akibat insiden tersebut mengakibatkan nyawa 19 pelaut melayang sia-sia.

Sedangkan 15 pelaut lainnya menderita luka-luka dan harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Peristiwa itu menimpa kapal Konarak di dekat Bandar-e Jask, dalam latihan perang yang berlangsung pada Minggu siang waktu setempat (10/5/2020).

"Kapal perang Konarak tertembak ketika memindahkan target latihan ke lokasi tujuan, dan tidak cukup menghindar," demikian pemberitaan televisi setempat.

Daging Babi Disamarkan Jadi Daging Sapi dan Dijual Murah, Bagaimana Cara Membedakannya?

Mantan Kapolda dan Empat Perwira Polisi di Bengkulu Dinyatakan Positif Covid-19

Jumlah PDP Covid-19 di Riau Hampir Tembus Seribu Orang, 107 Meninggal Dunia

Dalam keterangan militer, insiden salah tembak saat latihan perang itu menyebabkan 19 pelaut tewas, dengan 15 lainnya terluka.

Dilansir AFP Senin (11/5/2020), pihak angkatan bersenjata hanya menyatakan bahwa Konarak terlibat dalam sebuah "insiden", tanpa menjabarkannya lebih lanjut.

Kapal itu segera dibawa ke galangan untuk keperluan "penyelidikan teknis", dan meminta orang tak berspekulasi hingga informasi lebih detil didapatkan.

Dalam laporan berbahasa Inggris kantor berita Tasnim, Konarak disebutkan tenggelam setelah ditembak rudal kapal perang Iran lainnya.

"Konarak tidak sengaja ditembak rudal oleh kapal kelas Moudge, Jamaran, saat latihan menembak di #TelukPersia pada 10 Mei," ulas Tasnim.

Sebanyak 15 kru yang terluka dirawat di Sistan serta Balochistan, ujar Mohammad-Mehran Aminifard, kepala rumah sakit universitas setempat.

Kepada media semi-resmi ISNA, Aminifard menerangkan dua di antara awak kapal saat ini berada dalam perawatan intensif.

Konarak adalah kapal pendukung logistik. Dibuat di Belanda.

Teheran membelinya sebelum revolusi yang berlangsung pada 1979.

Berbobot 447 ton dan panjang 47 meter, kapal kelas Hendijan itu dilengkapi dengan empat rudal penjelajah, demikian keterangan televisi setempat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved