Pelaksanaan PSBB di Riau
Wawancara Khusus Terkait PSBB di Pelalawan hingga 25 Santri Hasil Contact Tracking Klaster Magetan
Selain dua santri yang harus mendapat perawatan di ruang isolasi, sejumlah keluarga dari kedua santri itu juga dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Keluarga atau kerabat yang pernah kontak dengan klaster ini juga kita rapid test, mengantisipasi kemungkinan terjangkit.
Contohnya yang di Bukit Gajah Kecamatan Ukui itu, yang terkonfirmasi positif itu sempat memimpin shalat taraweh di satu mushallah.
Itu kita tracing dan dirapid test.
Untuk Ukui saja ada 40 orang kita rapid.
Kecamatan lai juga seperti itu.
Datanya belum sempat dihimpun semua.
Mungkin sudah seratusan lebih.
Apakah 25 santri dari Magetan ini sudah menjalankan protokol kesehatan?
Yang saya dapat informasi dari Puskesmas, begitu mereka sampai ke daerah masing-masing langsung diperiksa petugas medis.
Kemudian dianjurkan untuk isola mandiri.
Tapi untuk diketahui begitu 14 hari sesuai SOP-nya mereka sudah bisa keluar ruma atau mungkin mengunjungi orang lain.
Ternyata fakta dan data mereka kita rapid pada hari ke-21 setelah sampai di Pelalawan.
Artinya 14 hari isolasi tidak lagi efektif. Mereka sampai tanggal 18 April, ternyata positif ke hari 21.
Ini mungkin para ahli yang bisa menjelaskan mengapa seperti itu. Apakah terjadi perubahan mas inkubasi virusnya.
Kedua yang positif ini karakternya sama.