Kontak dengan Warga yang Positif Virus Corona, Dukun Tenar ini Masuk ODP
menghilang setelah dinyatakan positif virus coorna, warga ini malah menghilang. ternyata ia sedang berobat ke dukun. Akibatnya fatal
TRIBUNPEKANBARU.COM- menghilang hendak dijemput karena dinyatakan positif virus corona, warga ini malah sempat mengikuti pengobatan pada seorang dukun tenar.
Akibatnya sang dukun mau tak mau masuk dalam orang dalam pemantauan virus corona.
Sebab pasien yang datang berobat kepadanya sudah dipastikan positif covid-19 setelah hasil tes swab keluar.
Selain dukun tenar tersebut, juga dilakukan pemeriksaan pada pasien lainnya yang diduga pernah kontak dengan warga yang berinisial E tersebut.
• Fatwa MUI Terkait Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 2020 di Tengah Pandemi Virus Corona, Boleh Asalkan!
• Prank Gadis Kejang-Kejang Sesak Nafas Ngaku Terjangkit Corona, Ternyata Mabuk & Kerjai Petugas Medis
• China Ketahuan Coba Retas Data Perawatan & Data Vaksin Virus Corona, FBI Keluarkan Peringatan
Peristiwa terpaparnya dukung oleh virus corona terjadi di Jawa Barat.
Ia kini berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.
Penyebabnya, dukun itu telah melakukan kontak dengan pasiennya, seorang ibu yang ternyata terkonfirmasi corona (Covid-19) berinisial E.
E yang terinfeksi corona mendatangi tempat praktik dukun tersebut untuk berobat.
"Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker. Nanti rencana kita mau tes kepada 10 orang termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," kata Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana, Rabu (13/5/2020).
Awalnya bergejala TBC
Peristiwa bermula dari seorang ibu berinisial E.
Pasien E sebelumnya sudah sempat dirawat di rumah sakit karena berpenyakit seperti TBC.
"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ucap Teguh.
Karena E juga mengalami demam dan sesak napas, maka E juga harus mengikuti rapid test dengan hasil reaktif.
Namun karena hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) belum keluar, perempuan asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol ini minta dipulangkan.
Beberapa hari kemudian, hasil tes swab keluar dan E dinyatakan positif.
Namun saat dijemput petugas, pihak keluarga menolak.
"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ucap Teguh.
Pilih berobat ke dukun daripada dokter
Saat dicari di rumahnya kembali, E dan keluarganya tidak ada di rumah.
Bahkan mereka menghilang selama tiga hari.
"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.
Baru hari Senin petugas mendapatkan informasi keberadaan E.
Dia justru berobat ke dukun yang berada di Sukamakmur.
"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun. Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.
Petugas pun menjemputnya dengan paksa dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Pasien dukun pun ikut jadi ODP
• Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Sama-sama Berdoa agar Indonesia Bebas Virus Corona
• VIDEO Update Virus Corona Kamis 14 Mei: Indonesia di Peringkat 37 Dunia
Setelah dilakukan pelacakan, ternyata E sudah berkontak dengan belasan orang.
Selain dukun, ada pasien si dukun yang juga ditetapkan sebagai ODP.
"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah 2 hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.
Saat ini ada total 11 orang yang ditetapkan sebagai ODP, terdiri dari dukun, pasien dukun dan keluarga E.
(Kompas.com/ Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Dukun Jadi ODP Usai Didatangi Pasien Positif Corona yang Ingin Berobat"
• Hadapi Virus Corona, Jusuf Kalla Sebut: Jangan Apa-Apa Minta dari China