Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mutiara Ramadhan

Munajat Cinta Hamba Allah - Kisah Doa yang Dikabulkan dan Tidak Dikabulkan

Demikian juga, jangan keburu putus asa dengan doa yang belum terkabul, siapa tahu Allah swt justru senang mendengar rintihan kita”. Munajat adalah

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Munajat Cinta Hamba Allah Diuji Melalui Pengabulan Doa 

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali”. (al-Mujadalah: 9).

Jadi intinya, munajat adalah perbincangan yang rahasia dan dilakukan secara berbisik-bisik.

Bisikan Cinta. Salah satu inti dari munajat yang kita bicarakan adalah berdua-duaan dengan Allah, membisikan rahasia dan menyampaikan cinta.

Cinta inilah yang membuat orang ingin selalu berbisik dan berdua-duaan.

Mengapa? Karena hatinya dekat.

Kisah ini saya dapatkan dari WA yang dikirimkan seorang teman.

Seorang Syeikh berjalan dengan para muridnya, mereka melihat ada sebuah keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak. Syeikh tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya : “Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?”. Salah satu murid menjawab : “Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak”. “Tetapi , mengapa harus berteriak kepada orang yang tepat berada di sebelahnya?. Bukankah pesan yang ia sampaikan, bisa ia ucapkan dengan cara halus?” Tanya sang Syeikh menguji murid-muridnya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yang mereka sepakati.

Akhirnya sang Syeikh berkata : “Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya. Karena jarak kedua hati semakin jauh”. “Begitu juga sebaliknya, di saat kedua insan saling jatuh cinta?” lanjut sang Syeikh. “Mereka tidak saling berteriak antara yang satu dengan yang lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat”. “Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi?”, Mereka tidak lagi bicara. Mereka Hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Pada Akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yang saling mengasihi”.

Berlama-lama berduaan juga menjadi ciri pencinta.

Abu Sa’id al-Khudri pernah mengabarkan panjangnya shalat Rasulullah saw. “Saat Rasulullah melaksanakan salat sunnat setelah dzuhur, salah seorang dari kami yang bergegas menuju Baqi’ untuk memenuhi kebutuhannya, lantas mendatangi keluarganya dan berwudhu, kemudian berjalan kembali menuju masjid, dalam keadaaan Rasulullah masih berada pada rakaat pertama shalatnya”.

Bisikan Cinta dalam Munajat Do’a.

Doa-doa Ahlul Bait dipenuhi dengan gelora kecintaan ini.

Doa-doanya yang panjang terasa sangat singkat saat dibaca.

Lihat saja doa Arafah yang dibaca oleh Imam Husein as dan Imam Zainal Abidin as.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved