KISAH Sedih Ibu dan Empat Anaknya Jalan Kaki 2 Jam Menjemput Sembako dari Dermawan di Cianjur
Kondisi sulit di tengah Pandemi Virus Corona, Covid-19 saat ini menghantam ekonomi masyarakat.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kondisi sulit di tengah Pandemi Virus Corona, Covid-19 saat ini menghantam ekonomi masyarakat.
Apapun kini ditempuh untuk bertahan di tengah gempuran dampak ekonomi akibat Covid-19 di tanah air.
Bagi masyarakat bawah yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah, persoalan ini semakin pelik.
Seorang ibu di Cianjur, rela bersama empat anaknya yang masih balita berjalan kaki sejauh 10 KM hanya untuk mendapatkan sembako dari dermawan.
Perjalanan yang ditempuh selama 2 jam itu, si balita tak mengenakan alas kaki.
Betapa panasnya kaki si kecil menahan jalan beton yang dilewati. Balita yang paling kecil, sampai celana yang dipakainya diturunkan hingga telapak kaki sehingga kelihatan kotor.
Itu untuk menahan panasnya jalan beton.
Memang saat itu terik matahari sudah hampir di atas kepala.
Terlihat seorang ibu yang diikuti oleh empat orang anak yang masih kecil, menepi di sebuah emperan warung yang tutup untuk berteduh.
Mereka sepertinya sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Keringat terlihat bercucuran di wajahnya, begitupula di wajah anak balitanya.
Matanya terlihat nanar menatap kosong ke arah jalan beton.
Sepertinya si ibu bersama anaknga terlihat menahan lelah. Lalu lalang kendaraan tak dihiraukan. Mereka tetap duduk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.
Ditemui di sekitar jalan perbatasan Kecamatan Cilaku-Warungkondang, ketiga balitanya sudah terlihat lelah.
Tiga balita bersandar di dinding toko dengan kaki diselonjorkan.
Satu orang duduk dengan memeluk kedua lutut meniru ibunya. Kaki-kaki mungil dari dua balita itu juga kelihatan kecapekan.
• Rumah Dinas Ketua DPRD Riau Terbakar, Bagian Aula Hangus Terbakar
• Sosok Tante Ernie,Tante Pemersatu Bangsa di Media Sosial Punya 1 juta Followers, Intip Foto-fotonya
• Posisi Indonesia di Laut China Selatan Bisa Terancam, Anggaran Militer Dikurangi Akibat Covid-19
Suara sang ibu terdengar parau, ia berusaha mengeluarkan suara lirih sambil meminta anak-anaknya untuk duduk mendekat.
Tak ada percakapan di antara mereka, masing-masing masih merasakan panasnya jalan dan riuhnya suara kendaraan.
"Saya baru pulang dari Ibu Haji, diberi ini," ujar perempuan yang belakangan diketahui bernama Imas sambil memperlihatkan bungkusan plastik berisi sembako.
Ia berjalan kaki karena tak punya ongkos untuk naik kendaraan umum.
Ia kemudian menyebut nama lengkapnya, Imas Yani (30) warga Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
"Saya berjalan kaki pergi dari rumah tadi pukul 06.00 WIB, tiba di rumah Bu Haji tadi pukul 08.00 WIB," katanya.
Perjalanan pulang tak secepat saat dua jam perjalanan berangkat. Kondisi saat berangkat cuaca masih teduh dan tenaga juga masih banyak.
"Pulangnya lumayan lama ini, karena panas dan bawa barang. Jadi kami banyak berteduh, kasihan juga anak-anak ada yang tak pakai sandal jadi kakinya pasti panas," ungkapnya.
Imas baru saja mengambil bantuan sekeresek beras, minuman, dan makanan lainnya dari seorang dermawan di wilayah beda kecamatan yakni di kawasan Bolenglang, Kecamatan Cilaku berjarak sekitar 10 km dari rumahnya.
Imas mengajak keempat anaknya berjalan kaki yakni Iis Samsiah (2,5), Najir (3), Anisa (4), dan Fitria (10), kembali ke rumahnya di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
Sudah setiap tahun menjelang Lebaran, dia menghampiri seorang dermawan tersebut untuk mendapat beras dan minuman.
Ia mengaku tak mendapat bantuan Covid-19 dari pemerintah saat ini.
"Saya tidak dapat bantuan Covid-19 pak, sudah setiap tahun saya seperti ini berjalan kaki ke rumah Bu Haji," jelas Imas.
Imas mengaku masih mempunyai suami, namun saat ini tak bekerja dan menganggur. Dia juga tak berdaya mengurus anak-anaknya yang masih kecil.
"Suami ada tapi menganggur pak," sambungnya.
Karena barang bawaannya cukup banyak, Imas membiarkan anak-anaknya berjalan mengikuti dari belakang di pinggir jalan. Anaknya yang masih kecil memilih jalan di rumput dan tanah menghindari beton dan aspal yang panas.
Terlihat ada tiga keresek yang dibawa.
Satu keresek putih berisi beras dan mie instan, serta dua keresek kuning berisi kecap, telur dan makanan ringan.
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunjabar.id dengan judul "Demi Sembako Tiga Keresek dari Bu Haji, Ibu di Cianjur Ajak 3 Balita Jalan Kaki 2 Jam"
Artikel ini telah tayang di surya.co.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/donasi-sma-cendana-duri.jpg)