Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

MIRIS, Senjata Mainan dan Knalpot Picu Dua Aksi Bentrok Dalam Semalam, Satu Nyawa Melayang Sia-sia

Dua aksi bentrok antarwarga terjadi di dua kecamatan di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dalam waktu semalam

Editor: Nurul Qomariah
KOMPAS.COM
Personel Polri dan TNI melakukan penjagaan dan mengawal proses pemakaman warga yang meninggal akibat pertikaian antardusun Pintu Langit Julu dan Huraba, di Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan, Rabu (27/5/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TAPANULI SELATAN - Dipicu persoalan sepele, dua bentrokan antar warga terjadi dalam waktu semalam, Selasa (26/5/2020) hingga Rabu (27/5/2020) dini hari.

Dua aksi bentrok antarwarga tersebut terjadi di dua kecamatan di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Akibat dua kejadian tersebut, merenggut satu nyawa, satu rumah dan sepeda motor dibakar serta 6 orang terluka.

Dua bentrokan tersebut yakni bentrok antarwarga Desa Huraba dan warga Kelurahan Pintu Padang, di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, yang pecah Selasa (26/5/2020) malam.

Bentrokan ini dipicu cekcok soal senjata mainan.

Berpuluh Tahun Bergelut dengan Lumpur dan Debu, Warga Buana Bakti Siak Akhirnya Nikmati Jalan Aspal

Pakai Mobile Selling, Konsumen Bisa Pilih Sistem Pembayaran di Erafone Living World Pekanbaru

Pembunuh Terkenal Meksiko yang Divonis 492 Tahun Meregang Nyawa Terinfeksi Virus Corona

Kemudian, bentrok warga Dusun Huraba dengan warga Dusun Pintu Langit Julu di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan terjadi, Selasa (26/5/2020) malam.

Bentrokan ini dipicu knalpot yang bising.

Awal bentrok antarwarga Desa Huraba dan warga Kelurahan Pintu Padang, di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Selasa (26/5/2020) malam karena senjata mainan.

Akibatnya, satu unit rumah dan sepeda motor dibakar warga serta enam orang luka.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Roman Smaradhana Elhaj menyampaikan, kejadian itu dipicu anak-anak dari Desa Huraba, Kecamatan Batang Angkola, menembaki pengendara yang melintas di jalan menggunakan senjata mainan.

Kemudian warga asal Kelurahan Pintu Padang (tetangga Desa Huraba) yang melintas dan melihat kejadian itu menegur dan membubarkan sekelompok anak-anak dari Desa Huraba.

Namun anak-anak yang mendapat teguran malah memukul warga Kelurahan Pintu Padang tersebut.

Kejadian itu hanya berjarak sekitar beberapa meter dari Markas Polisi Sektor Batang Angkola, Polres Tapanuli Selatan.

Tepatnya di sekitar Tugu Monumen Benteng Huraba.

Setelah pemukulan tersebut, kedua belah pihak saling melapor ke daerahnya masing-masing dan saling mengumpulkan massa, lalu saling serang dengan batu dan membakar ban bekas.

Mereka sampai menutup akses jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal.

"Satu personel kita dari Polsek Batang Angkola juga mengalami luka akibat terkena lemparan batu," ungkap AKBP Roman.

Polsek Batang Angkola melakukan upaya mediasi dengan menghadirkan perwakilan dua kelompok warga yang bertikai.

Disaksikan Dandim 0212/ Tapanuli Selatan Letkol Inf Akbar, pihak Pemkab Tapsel dan tokoh masyarakat setempat, warga sepakat untuk berdamai dan mengakhiri permasalahan tersebut.

"Warga sudah sepakat untuk berdamai. Namun untuk aksi pembakaran dan perusakan tetap akan Kita proses hukum," kata Roman.

Hingga Rabu (27/5/2020), situasi sudah dapat diatasi. Kondisi arus lalu lintas, sudah mulai normal.

Puluhan personel dari Polres Tapanuli Selatan, Brimob dan TNI tampak masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa.

Knalpot Bising Bikin Emosi

Bentrokan selanjutnya pada hari yang sama disebabkan gara-gara knalpot bising.

Perkelahian terjadi antara Dusun Huraba dan Pintu Langit Julu di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan terjadi, Selasa (26/5/2020) malam.

Pertikaian yang diduga hanya gara-gara knalpot blong itu, mengakibatkan satu warga meninggal dunia.

Camat Angkola Timur Ricky Siregar mengatakan, pertikaian berawal saat dua orang warga melintas di Dusun Huraba mengendarai sepeda motor saat hendak kembali ke kediaman mereka di Dusun Pintu Langit Julu, Selasa (26/5/2020) siang.

Saat melihat kedua warga tersebut, sekelompok warga Dusun Huraba menghentikan dan menarik bagian stang sepeda motor mereka.

Alasannya, knalpot yang dipakai pada sepeda motor membuat kebisingan (blong).

Seketika, saat stang ditarik, dua warga Dusun Pintu Langit Julu terjatuh dari sepeda motor dan terjadi pertikaian.

Keduanya dikeroyok sekelompok warga Dusun Huraba, dan menyebabkan sepeda motor rusak.

Ricky menjelaskan, pascakejadian itu, kedua belah pihak sudah diupayakan berdamai oleh Kepada Desa setempat.

Saat malam hari, ketika akan dilakukan perdamaian, F (15) warga Dusun Pintu Langit Julu yang dipukul berubah pikiran dan menolak berdamai.

Kemudian ia pergi meninggalkan Kantor Desa Huraba.

Tiba-tiba, sekelompok warga Dusun Pintu Langit Julu mendatangi Dusun Huraba dan melakukan penyerangan dengan melempari batu.

Melihat itu, warga Dusun Huraba berlarian. Samson Sitompul (42), warga Dusun Huraba, yang sedang duduk di dekat pasar berusaha menyelamatkan diri.

Namun, tiba-tiba ia terjatuh terkena lemparan. Bagian dagu dan lehernya terbentur dinding aspal jalan.

Korban tidak sadarkan diri, dan akhirnya meninggal saat mendapat perawatan di klinik setempat.

"Korban meninggal akibat terjatuh karena terkena lemparan saat hendak menyelamatkan diri. Bagian dagu korban terbentur aspal jalan," kata Ricky lewat pesan singkatnya kepada kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Paska korban meninggal, aksi saling lempar antar dusun masih terus berlangsung.

Hingga pukul 23.00 WIB, personel Polres Tapanuli Selatan yang mendapat informasi kejadian langsung turun ke lokasi dan menenangkan kedua belah pihak.

"Hingga Rabu (27/5/2020) dini hari mediasi dilakukan untuk berdamai. Personel dari Polisi, Brimob dan TNI juga dikerahkan untuk pengamanan menjaga agar perkelahian tidak terjadi," ujar Ricky. Rabu (27/5/2020) siang, korban yang meninggal pun dimakamkan.

Proses pemakaman juga dijaga ketat aparat keamanan, untuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan.

"Untuk upaya hukum terus berjalan, dan diserahkan kepada pihak Polres Tapanuli Selatan. Dan untuk mediasi masih terus kita lakukan, hingga kondisi benar-benar aman," ucap Ricky.

Hingga saat ini, kondisi di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Tapanuli Selatan masih dijaga sejumlah personel dari Polres Tapanuli Selatan, Brimob dan TNI. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Semalam 2 Bentrok Warga Terjadi di Tapanuli Selatan, gara-gara Senjata Mainan dan Knalpot Bising

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved