Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Berpuluh Tahun Bergelut dengan Lumpur dan Debu, Warga Buana Bakti Siak Akhirnya Nikmati Jalan Aspal

Warga Kampung Buana Bakti dipastikan sangat senang mendapat jalan beraspal setelah berpuluh tahun bergelut lumpur jika hujan, dan debu jika kemarau

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/MAYONAL PUTRA
Penghulu kampung Buana Bakti, Rio Saputra (3 dari kanan) menceritakan kondisi jalan di kampung itu kepada Bupati Siak Alfedri (4) dan Kepala Dinas PU Tarukim Siak Irving Kahar Arifin (5) dan rombongan, Rabu (26/5/2020) sore. 

TRIBUNPEKANBARU,COM, SIAK - Kunjungan Bupati Siak Alfedri dan Kepala Dinas PU Tarukim Siak Irving Kahar Arifin disambut gembira oleh Penghulu Kampung (Kades) Buana Bakti, Kecamatan Kerinci Kanan, Rio Saputra, Rabu (27/5/2020) sore.

Rio langsung menunggu rombongan di jalan poros yang diberi nama Jalan Cut Nyak Dien yang baru dikerjakan kegiatan peningkatannya.

Rio bersama bupati dan rombongan tampak aktif berkomunikasi.

Suasana terasa akrab meski hujan turun sore itu. Menariknya, Bupati Alfedri sempat memayungi Penghulu Rio saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media.

Saat itu wartawan memang mewawancarai Rio yang berdiri di samping Irving Kahar. Aksi spontan Alfedri itu membuat suasana semakin akrab.

Pembunuh Terkenal Meksiko yang Divonis 492 Tahun Meregang Nyawa Terinfeksi Virus Corona

Pakai Mobile Selling, Konsumen Bisa Pilih Sistem Pembayaran di Erafone Living World Pekanbaru

Bawa Senjata Berlumuran Darah,Ayah Serahkan Diri Usai Tikam Anak Gadis hingga Tewas,Apa Penyebabnya?

"Alhamdulillah, jalan di kampung kami ini tetap dibangun, ditingkatkan menjadi jalan aspal meski saat ini pak bupati dan kita semua disibukkan pandemi Covid-19," kata Rio.

Ia bersyukur sebab jalan itu menjadi urat nadi perekonomian masyarakat sekitar.

Sebelum ditingkatkan, kondisinya sangat parah yang membuat warga kesusahan.

Melalui jalan itu logistik untuk masyarakat masuk ke dalam ke dalam kampung dan akses utama warga untuk melansir kelapa sawitnya.

"Sudah lama warga merindukan jalan beraspal. Tahun ini kerinduan itu akan terpenuhi dengan sudah adanya progres kegiatannya," kata dia.

Rio juga menyampaikan, selama ini mobil sawit susah masuk ke dalam kampungnya.

Jika musim hujan tiba, mobil sawit sudah pasti tidak bisa masuk karena khawatir akan terperosok di dalam lumpur.

"Bayangkan, masyarakat kita melansir kelapa sawitnya menggunakan sepeda motor."

" Selain menambah cost operasional, juga hasil panen terhambat untuk dijual. Belumnya susahnya melansir sawit itu," kata dia.

Saat ini, kegiatan sudah mencapai proses base. Masyarakat mulai merasakan hasilnya karena jalan sudah padat untuk dilalui.

Apalagi jika kegiatan ini selesai, warga dipastikan sangat senang mendapat jalan beraspal setelah berpuluh tahun bergelut lumpur jika hujan, dan debu jika kemarau.

"Belum lagi diaspal masyarakat sudah gembira. Apalagi nanti sudah diaspal, tentu kami senang sekali," kata dia.

Rio juga terus berjuang mengusulkan peningkatan jalan yang masih tersisa 2 Km lagi. Ia beraharap pada 2021 PU Tarukim meningkatkan jalan tersisa sepanjang 2 Kilometer itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved