Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Massa Jarah Gerai Louis Vuitton, Apple dan Nike Manfaatkan Kerusuhan Pasca Kematian George Floyd

Kerusuhan pasca kematian George Flyod ternyata dimanfaatkan sekolompok massa untuk menjarah gerai ternama seperti Louis Vuitton, Nike dan Aplle Store

Penulis: CandraDani | Editor: CandraDani
tangkap layar Youtube
Sekumpulan massa saat memecahkan kaca dan masuk ke gerai Louis Vuitton di Amerika Serikat 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Gerai-gerai ternama seperti Louis Vuitton atau LV, toko Apple Store yang menjual iPhone, toko sepatu Nike hingga supermarket menjadi sasaran massa saat rusuh pasca kematian George Flyod di hampir sebagian besar Kota-kota di Amerika Serikat.

Video atau foto-foto penjaran di gerai LV, Apple atau Nike itu beredar luas di lini masa media sosial, seperti di Twitter sejak dua terakhir.

Video berita atau foto-foto penjarahan itu secara langsung diupload oleh saksi mata di tempat kejadian, baik oleh individu maupun kantor berita, yang juga ikut mengshare video atau foto dari warganet yang lain.

Dilansir dari Tribunnews, gelombang rusuh di Amerika Serikat pascakematian warga Afrika-Amerika, George Floyd di tangan polisi belum surut.

Kerusuhan telah menjalar ke sejumlah kota di negara bagian Amerika Serikat.

Penjarahan pun tak terhindarkan.

Melansir Kompas.com, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago mengungkapkan kondisi terkini dari kerusuhan demonstrasi kematian George Floyd.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Sabtu (1/6/2020), KJRI Chicago menyebutkan kondisi WNI tetap baik dan aman.

Meski begitu, kerusuhan masih merebak di wilayah kerja KJRI Chicago dan belum ada tanda-tanda mereda, begitu pun dengan penjarahan yang masih terjadi.

Bahkan ditemukan ada penjarahan terorganisir yang pelakunya dibekal HT dan truk suplai.

Berikut adalah update situasi terkini di Minnesota, Chicago, dan situsasi di negara bagian Midwest AS lainnya yang masuk di wilker KJRI Chicago.

Minnesota

Berbeda dengan unjuk rasa yang memanas pada malam sebelumnya, para demonstran di kota Minneapolis hingga Minggu (31/5/2020) dini hari diberitakan tidak lagi melakukan penjarahan serta pengrusakan properti, dan hanya ditemukan sejumlah kecil aksi pembakaran.

Gubernur Minnesota Tim Walz mengapresiasi peran serta warga untuk turut menjaga toko-toko tidak menjadi korban penjarahan atau pengrusakan sebagaimana aksi sebelumnya.

Gubernur dalam konferensi pers Minggu pagi juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan tim aparat keamanan, yang merupakan gabungan antara kepolisian lokal dengan lebih kurang 5.025 tentara Garda Nasional, dalam membubarkan massa.

Hingga Minggu dini hari tercatat 100 orang telah ditahan, sebagian besar karena pasal kepemilikan senjata.

Menurut media setempat, dari yang ditangkap 20 persen diketahui berasal dari luar negara bagian Minnesota.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved