KKB Kembali Berulah, Saksi Dengar Delapan Kali Suara Tembakan, Seorang Warga Tewas di Lokasi
Saksi mendengar ada delapan kali suara tembakan. Ia kemudian mendekati lokasi. Korban ditemukan tewas. Diduga pelakunya KKB di Jalan Trans
TRIBUNPEKANBARU.COM- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali bikin ulah. Mereka dilaporkan menembaki warga di Jalan Trans Papua Magataga (perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai).
Peristiwa penembakan itu terjadi pada hari Jumat 29 Mei 2020, demikian dikatakan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Akibat penembakan itu, satu warga dilaporkan meninggal dunia. Korban bernama Yunus Sani.
Menurut Paulus dalam keterangan resmi tertulisnya, penyerangan yang dilakukan KKB sebelumnya diketahui oleh seorang warga sipil bernama Pater Niko Wakey (saksi) yang mendengar suara tembakan delapan kali di Kampung Magataga, Distrik Wandai perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Paniai.
Kemudian Pater mendekati asal suara tembakan tersebut dan bertemu dengan tiga orang yang mengaku sebagai "Tentara Hutan".
Salah satu dari ketiga orang tersebut memberitahu Pater tentang jenazah korban penembakan tersebut.
"Selanjutnya dia memberanikan diri untuk menyampaikan kepada ke tiga orang tersebut bahwa saksi atas nama pihak gereja akan mengurus serta membawa jenazah ke Distrik Sugapa," papar Paulus, Selasa (2/6).
Saksi, imbuh Paulus, kemudian meminta izin kepada tiga orang tersebut untuk melintas menuju Kampung Alemba, Distrik Homeyo, karena dia masih takut apabila langsung menuju tempat kejadian perkara.
Lanjut Paulus, kemudian keesokan harinya Sabtu (30/5) saksi bersama beberapa masyarakat sipil berangkat menuju Kampung Magataga untuk mengambil jenazah.
Namun pada saat perjalanan menuju ke tempat kejadian perkara, saksi bertemu dengan sekelompok yang mengatasnamakan tentara hutan dan kembali meminta izin untuk membawa jenazah ke Distrik Sugapa.
Bahkan sempat terjadi adu mulut antara saksi dan kelompok tentara hutan yang mengancam jenazah akan dibuang ke Sungai Kemabu.
Namun akhirnya kelompok yang mengaku tentara hutan itu mengizinkan rombongan membawa jenazah Yusuf Sani dengan pengawalan dari Kampung Magataga menuju seberang Sungai Kemabu.
"Setelah sampai di seberang sungai Kemabu, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan tentara hutan meninggalkan saksi," kata Paulus.
Lebih lanjut, kata Paulus, sesampainya di seberang sungai Kemabu, saksi dibantu oleh beberapa masyarakat dan membawa jenazah menuju Kampuang Bilai, Distrik Homeyo.
Dilanjutkan membawa jenazah ke Kampuang Mamba Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Saat ini petugas gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata tersebut.
