Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BERIKUT Jejak Sejarah Soekarno di Parapat: Kirim Surat Rahasia Lewat Tulang Paha Ayam dan Sayur

Keberadaan Bung Karno di pengasingan ini diceritakan oleh Mangasi Sinaga (52), saat ditemui Tribun Medan, Sabtu (6/6/2020) di Pesanggrahan Bung Karno

TRIBUN MEDAN / ist
Soekarno di rumah pengasingan di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara. 

Buka Sinaga bukannya tak menyadari ancaman tersebut.

Pernah terbersit di benaknya untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai di Pesanggrahan.

Namun, Buka Sinaga dan Oppung Tindaon akhirnya memilih tetap loyal kepada Bung Karno.

Nikita Mirzani Ngaku Doyan Seks, Pernah Berhubungan Intim Delapan Kali Dalam Semalam

Arti Al Halim, Satu dari 99 Asmaul Husna, Lengkap Dengan Tulisan Arab dan Arti

Soekarno di rumah pengasingan di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Soekarno di rumah pengasingan di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (TRIBUN MEDAN / ist)

Kata Mangasi, Buka Sinaga dan Oppung Tindaon sejak agresi militer Belanda II, bekerja sebagai pegawai di Pesanggrahan.

Sampai akhir hidupnya pun, Buka masih bekerja sebagai pegawai di Pesanggrahan. Ia meninggal pada tahun 2002 dengan jumlah anak cucu 140-an orang.

Menurut Mangasi, yang diceritakan kakeknya, selama hampir 2 bulan aktivitas dan kegiatan Presiden Soekarno dikawal ketat oleh tentara kolonial Belanda supaya tidak bocor lagi informasi.

Setelah 1 bulan Soekarno berada di Parapat, di situlah Sang Proklamator bisa berkomunikasi dengan gerilyawan Indonesia melalui Oppung Tindaon dan Buka Sinaga.

Informasi kepada gerilyawan disampaikan melalui makanan dan sayur-sayuran.

Soekarno meminta Oppung Tindaon untuk membawakan makanan paha ayam.

Setelah selesai makan, Soekarno membersihkan tulang paha ayam agar bisa menyelipkan surat di bagian dalam tulang tersebut.

Setelah itu, Soekarno memberitahukan kepada Oppung Tindaon dan Buka Sinaga bahwa dari sisa makanan tulang paha ayam itu, terdapat sebuah surat untuk disampaikan kepada gerilyawan Indonesia.

Begitu juga ketika Presiden Sukarno jalan-jalan di luar rumah.

Ia meminta tolong kepada Buka Sinaga dibawakan sayur kangkung.

Dari batang kangkung itulah Soekarno memasukkan surat untuk diberikan kepada gerilyawan Indonesia.

Pesanggrahan Soekarno di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Pesanggrahan Soekarno di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Tribun-Medan.com/Arjuna Bakkara)

Setelah beberapa kali komunikasi lancar dan informasi sampai TNI, kemudian diutus pasukan untuk menjemput Presiden Soekarno di Parapat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved