Masuk Perangkap, Inilah Wujud Harimau Sumatera di Rimbo Cimoneang Solok, Pernah Hadang Warga

Ada dua perangkap yang dipasang. masing-masing berisi kambing dan babi. Satu perangkap berisi harimau sumatera. beginilah wujudnya

Editor: Budi Rahmat
Istimewa
Seekor harimau tertangkap di Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu (13/6/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Masuk perangkap yang dipasang, seekor harimsu Sumatera berhasil ditangkap di  Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu (13/6/2020).

Ada dua perangkap yang sebelumnya dipasang oleh pihak BBKSDA. Harimau tersebut masuk ke salah satu perangkap tersebut.

Umpan yang diberikan seekor kambing dan satu perangkap lagi satu ekor babi.

"Harimau Sumatera telah tertangkap satu sekitar pukul 12.00 WIB di Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri," kata Kapolsek Kubung, AKP Afdimon saat dihubungi TribunPadang.com

 

Harimau tersebut masuk dalam satu dari dua perangkap yang telah dipasang oleh BKSDA sebelumnya.

"Yang memasang perangkap adalah pihak BKSDA dengan umpan seekor kambing dan satu ekor babi," katanya.

Ia menjelaskan, yang datang ke lokasi adalah Wali Nagari Gantung Ciri, Bhabinkamtibmas Gantung Ciri, warga berjumlah lebih kurang 15 orang, dan tim BKSDA beserta dokter hewan.

Ia menjelaskan tim BKSDA berhasil mengevakuasi satwa dilindungi tersebut sekutar pukul 19.00 WIB. 

Pertemuan dengan Warga

Baru-baru ini, heboh 3 ekor harimau sumatera adang warga saat pulang dari ladang di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari satu induk dan dua anaknya.

Induk harimau tersebut direncanakan untuk ditangkap, karena kakinya terluka.

Kaki yang terluka tersebut membuat kucing besar ini tidak dapat berburu di dalam hutan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Resor Solok, Afrilius mengatakan, pihaknya telah melakukan pengusiran agar tidak mendekati pemukiman warga.

Di samping itu, pihaknya juga mengusulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, untuk menurunkan tim ahli menangkap induk harimau tersebut.

Tujuannya, agar luka pada kaki harimau tersebut dapat diobati setelah berhasil ditangkap.

"Sudah ditindaklanjuti. Perlu sabar, dokter dari yayasan juga akan membantu sedang mengurus semua perizinannya agar dapat turun ke lapangan," katanya, Senin (25/5/2020).

Ia mengatakan, harimau tersebut masih sering dijumpai di Nagari Gantung Ciri dan Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Kubung, Solok.

"Kemungkinan daerah jelajah harimau sumatera tersebut bisa sampai ke Nagari Koto Hilalang atau ke Nagari Koto Gaek," ujar dia.

Untuk menghindari adanya korban manusia ataupun ternak, pihaknya melakukan sosialisasi.

Ia mengimbau warga agar sementara waktu menghentikan kegiatan di dalam kawasan atau di pinggir hutan.

Ia juga berharap semua ternak yang berada di dalam kawasan hutan ataupun di pinggir hutan diungsikan ke perkampungan.

"Diharapkan warga yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan untuk membunyikan bunyi-bunyian, khusus dari meriam bambu ataupun meriam karbit yang telah kita pinjamkan ke Nagari Gantung Ciri maupun Wali Nagari Jawi Jawi," katanya.

Ia berharap, bunyi-bunyian itu dapat dilakukan secara serentak setiap sore hingga malam ataupun setelah subuh hingga pagi hari.

Jejak kaki harimau yang muncul di Kabupaten Solok, Sumbar baru-baru ini.
Jejak kaki harimau yang muncul di Kabupaten Solok, Sumbar baru-baru ini. (Istimewa)

Hal tersebut bisa membuat semakin jauh ke dalam hutan satwa liar khusus harimau sumatera tersebut.

Jika ada keperluan penting dalam rangka memanen hasil pertanian di hutan, kata dia, diharapkan untuk tidak sendirian.

"Lakukanlah panen secara bersama-sama dan jangan memencil dari rombongan. Usahakan sebelum waktu Salat Ashar sudah kembali ke kampung," tuturnya.

Warga Diadang 3 Harimau

Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor harimau sumatera.

Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari induk dan dua ekor anaknya.

Harimau tersebut sudah beberapa kali muncul dan menghadang warga yang pulang dari ladang.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Solok, Afrilius saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, laporan awal warga melihat harimau di Jorong Pinang Sinawa, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

"Awalnya pada hari Kamis (7/5/2020) ada laporan dari masyarakat Jorong Sinawa, bahwa ada harimau di ladang masyarakat habis memakan babi," katanya, Rabu (20/5/2020).

Mendapat laporan tersebut, pihaknya mengarahkan warga untuk berhati-hati dan menghentikan aktivitas ke ladang untuk sementara.

Kalaupun warga ingin ke ladang, diminta untuk pergi bersama-sama dan membuat bunyi-bunyian.

Sedangkan untuk hewan ternak, diungsikan ke kampung agar tidak dimangsa harimau.

Namun, lanjutnya, sekelompok harimau ini bergeser ke Jorong Beringin, Nagari Gantung Ciri.

"Jaraknya itu sekitar 8 kilometer dari lokasi awal," ujar dia.

Di lokasi kedua ini, kata dia, tiga harimau kembali menghadang warga yang pulang dari ladang.

Peristiwa ini tepatnya terjadi di areal penggunaan lain (APL) atau kebun warga.

Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi masyarakat.

"Saat itu ada tiga orang dari Polres Solok juga pergi menyelamatkan empat warga yang dihadang harimau," ujarnya.

Namun, tiga personel dari Polres Solok juga dihadang harimau, sehingga mereka memanjat pohon kakao," ujarnya.

Setelah pihaknya sampai di lokasi, mereka berhasil mengevakuasi warga tersebut bersama BPBD, KSDA dan KPHL.

Afrilius mengatakan, pada malam Kamis dilakukan rapat, dan pihaknya dari BKSDA akan melakukan penghaluan untuk penanganannya.

"Harimau itu berada di perbatasan atau di dalam kawasan warga, sehingga harus dilakukan penghaluan ke lokasi SM (Suaka Margasatwa) atau kawasan konservasi," katanya.

Akhirnya dilakukan penghalauan selama empat hari.

Afrilius bersama rekannya dari tim BKSDA Sumbar dan Resor Solok menginap di pondok milik warga.

"Waktu itu langsung didampingi oleh Kepala Seksi Wilayah 3, Nofti Warman."

"Kemudian berhasil melakukan penghaluan, sehingga satwa itu bergeser ke Nagari Jawi-jawi dan berbatasan dengan Nagari Pakan Jumat," katanya.

Ia mengatakan, pada Jumat (15/5/2020) sore, hujan turun.

Pihaknya mendapati ada empat orang warga terkepung akibat dihadang harimau saat pulang dari ladang.

"Tetapi ladang masyarakat ini sudah berada di dalam kawasan SM Barisan."

"Kami sudah meminta masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan di kawasan SM Barisan, karena harimau tersebut sudah berada di kawasan SM," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya sudah berhasil menghalau harimau ke SM. Tapi masih ada warga yang beraktivitas di kawasan SM Barisan.

"Namun, menurut masyarakat yang bertemu dengan harimau tersebut, nampaknya tiga ekor harimau tersebut terdiri dari induk dan dua ekor anaknya," ujar dia.

Ia mengatakan, ukuran panjang induknya diperkirakan kurang lebih 2 meter.

"Jadi kami harapkan masyarakat dapat menghentikan kegiatan ke ladangnya dulu untuk mengantisipasi jatuhnya korban manusia," ujar dia.

Ia juga mengingatkan warga untuk tidak memburu atau menembak harimau tersebut, karena hal tersebut sudah perbuatan pidana.

"Harimau ini adalah satwa dilindungi," ujarnya.

Selain itu, tangan kanan induk harimau tersebut terdapat luka bekas jerat seling.

Hal ini membuatnya tidak bisa berburu di dalam hutan, sementara satwa tersebut membesarkan anaknya.

"Ke depan kami akan usulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, kalau dapat diturunkan tim ahli untuk menangkap induk harimau tersebut dan dilakukan perawatan terhadap tangannya," katanya.

Dikatakannya, setelah dinyatakan sembuh dan dilakukan pelepasan kembali ke SM Barisan.

"Untuk masyarakat yang masih beraktivitas untuk memanen hasil ladang kami himbau untuk tidak sendiri-sendiri, usahakan berkelompok. Jangan lewat pukul 15.00 WIB dan harus sudah pulang," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul BREAKING NEWS: Seekor Harimau Tertangkap di Solok Sumbar, Masuk Perangkap BKSDA

Kronologi dan Detik-detik Sopian Warga Sepahat Bengkalis Diterkam Harimau, Sempat Tatap-tatapan

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved