Jalani Prosesi Tepuk Tepung Tawar, Danrem : Insya Allah Saya Jadikan Bumi Melayu Maju dan Aman
Danrem menghadirkan ibundanya Nuraini saat upacara tepuk tepung tawar, karena yang paling berjasa dalam hidupnya sehingga ia sukses.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: CandraDani
Mengawali karier militernya di Kodam III/Siliwangi, ada 22 jabatan yang pernah dipikulnya sejak bertugas tahun 1993 di berbagai daerah, Buat pertama kalinya dia bertugas di Riau tahun 2009 ketika dipercayai menjabat sebagai Danyonif 132/Bimasakti. Sebelum menjadi Danrem 031/Wirabima sejak April lalu, ia menjabat sebagai Komandan Korem 101/Antasari di Kalsel (2019).

Sebagai seorang prajurit, ia juga ditugaskan ke garis depan pertempuran. Setelah tiga tahun mengabdi, ia ditugaskan dalam operasi Timor Timur tahun 1996. Malahan, dua kali dia ditugaskan menyertai operasi Aceh yakni tahun 2002 dan 2005.
Dia sempat juga ditugaskan dalam Operasi Papua tahun 2010. Sejumlah Satya Lencana diperolehnya yakni Setya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Seroja UL-1, Satya Lencana Kesetiaan VII, XVI, XXIV, dan Bintang Keputraan Nararya.
Brigjen M. Syech Ismed dibesarkan dalam suasana yang penuh dinamis. Sebelah ayah, terutama orangtuanya sendiri yakni Ismed Harunsyah dan kakeknya Datuk Harunsyah adalah tokoh politik maupun birokrat handal Riau, sedangkan dari garis ibu adalah militer pejuang.
Tetapi kedua belah pihak tidak pernah mendiktekannya untuk menjadi apa selain tidak pula menolak sesuatu yang dibuatnya sejauh bernilai positif. Menjadi tentara memang cita-citanya sejak kecil.
Wakil Gubernur Riau saat menyampaikan sambutan pada acara tersebut bangga dengan juniornya tersebut, karena masih ada yang mengikuti estafet warga Riau yang menjadi Danrem 031/WB.
"Saya bangga karena diawal dibilang cuma satu orang Riau (jabat Danrem) Gadillah, habis saya, saya kira tak ada lagi, yang jadi Danrem, ternyata sampai hari ini di hadapan kita M Syech ismed, ini ada juga Dandim Kampar yang asli Riau. Kalau kita bisa memimpin kita harus jadi pemimpin,"ujar Edi Natar.
Menurut Edi Natar pemberian tepuk tepung tawar merupakan sebuah kehormatan yang diberikan kepada seseorang di dalam budaya Melayu, memiliki nilai budaya yang sangat tinggi.
"Tepuk tepung tawar ini bukan acara adat yang biasa, namun memiliki nilai sakeral dalam budaya Melayu, kita mesti bangga dengan Adinda Syech,"jelasnya.
Ketua Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau Al Azhar, saat memberikan sambutan juga menceritakan sejarah keluarga Syech Ismed yang dikenal di Riau.
"Teiring doa dan harapan, jadilah kekuatan baru untuk mempereratkan ke Indonesiaan berbasis ke-Riau-an di negeri melayu,"ujar Al Azhar.(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)