Keluarga Pupung Sadili, Korban Pembunuhan Aulia Kesuma Pastikan akan Merawat Anak Mereka
Jika Aulia Kesuma divonis hukuman mati, sang anak disebut tidak akan memiliki siapa-siapa lagi.
"Kita belum tahu ya. Karena di sana masih pikir-pikir dan masih mengajukan banding."
"Jadi kita tidak bisa mengatakan puas atau tidak. Belum. Karena masih panjang jalannya," terang Nani.
"Vonis ini saya masih mengikuti dulu sampai tingkat banding karena kita tidak tahu hakim tingkat tinggi akan seperti apa keputusannya," pungkasnya.
Seperti yang dikatakan Nani, Aulia Kesuma mengajukan banding atas vonis hukuman mati.
Hal ini disampaikan kuasa hukum Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, Firman Candra, setelah sidang putusan di PN Jakarta Selatan.
Firman mengatakan kliennya akan melakukan berbagai upaya, termasuk meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika semua cara yang ditempuh tak berhasil.
"Kita akan melakukan upaya karena terus terang ini masih panjang. Kita sudah diskusi dengan terdakwa 1 dan terdakwa 2."
"Kita akan melakukan upaya hukum berikutnya di Indonesia yang telah disediakan," jelas dia, dilansir Tribunnews.
"Kami ingin naik banding, kasasi, PK dan terakhir kita akan minta grasi ke presiden Indonesia."
"Karena ini (hukuman mati, Red) sudah bertentangan dengan deklarasi universal tentang hak asasi manusia."
"Kami berharap hukuman mati bisa dihapuskan," tandasnya.
• Punya Payudara Besar Ternyata Ada Resikonya: Seperti Mika Hoshima, Berpayudara Super Besar 120 CM
• Mengkhawatirkan, Sejumlah Negara Pemilik Hulu Ledak Nuklir Lakukan Upaya Modernisasi
• Usai Perkosa Ibu Rumah Tangga, Pria Ini Foto Korban Tanpa Busana Lalu Peras Lewat Facebook
Kronologi Kasus Pembunuhan Pupung Sadili
Dikutip Kompas.com, Aulia Kesuma berencana membunuh Pupung Sadili dan Dana pada Agustus 2019 karena merasa sakit hati.
Ia mengaku harus banting tulang sendirian untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara Pupung tak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah pada 2011.
Tak hanya itu, Pupung dan Aulia kerap bertengkar hal sepele, seperti mempermasalahkan pergaulan Dana.