Istri Presiden Ukraina Positif Terinfeksi Covid-19, Bagaimana Pemeriksaan Suami dan Tiga Anaknya?
Kantor kepresidenan Ukraina menerangkan,diagnosa istri presiden Covid-19 – bilateral polysegmental pneumonia, dengan tingkat keparahan sedang
TRIBUNPEKANBARU.COM, KIEV - Virus Corona bisa menjangkiti siapa saja, dari warga biasa, pejabat, anggota kerajaan hingga petinggi negara.
Kali ini istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Olena Zelenska yang terinfeksi Covid-19.
Perempuan berusia 42 tahun dilaporkan masuk rumah sakit di negaranya setelah positif terinfeksi virus corona.
Menurut keterangan kantor kepresidenan, Olena Zelenska dalam kondisi stabil, dengan keluarganya juga sudah dites.
• Harus Swab Test Sebelum Bersalin tapi Tak Punya Biaya, Ervina Kehilangan Bayi dalam Kandungannya
• BLAK-BLAKAN, Dirut Pertamina Ungkap Alasan Harga BBM Tak Turun Meski Harga Minyak Mentah Dunia Turun
• GEGER, Anak Bunuh Ibu Pakai Cangkul di Tanjungmorawa
Dikutip Reuters via New York Post Selasa (16/6/2020), istri Presiden Ukraina sejak 2003 silam itu positif terpapar virus corona pada pekan lalu.
Adapun Volodymyr Zelenska dan suaminya juga sudah mendapatkan pemeriksaan Covid-19, di mana hasil mereka bertiga adalah negatif.
Kantor kepresidenan menerangkan, diagnosa Olena Zelenska adalah Covid-19 – bilateral polysegmental pneumonia di mana tingkat keparahannya sedang.
"Dia tidak membutuhkan bantuan oksigen. Kondisinya saat ini stabil," jelas Kiev.
Sang suami disebut membatalkan segala agenda setelah istrinya terjangkit.
Ukraina menerapkan lockdown pada Maret untuk mencegah penyebaran Covid-19, dengan awal Mei pemerintah melongarkan sejumlah pembatasan sosuial.
Di antaranya adalah mengizinkan restoran, pusat kebugaran, dan transportasi publik beroperasi.
Mulai 15 Juni, penerbangan ke dan dari Ukraina difungsikan.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, negara di kawasan Eropa Timur tersebut mulai melaporkan peningkatan konfirmasi virus corona.
Kenaikan itu utamanya ditengarai karena abainya masyarakat dalam mematuhi imbauan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah.
"Kami kebingungan memikirkan mitigasi wabah, di tengah pengabaian larangan dari warga," keluh Menteri Kesehatan Maksym Stepanov.