Awalnya Suami Meninggal Positif Covid-19, Istri Menyusul, Ketua RW Heran Kegiatan Hanya ke Masjid

Tetangga korban sekaligus ketua RW, Yusmansyah Manan menjelaskan pasangan tersebut dikenal warga sebagai pribadi yang bersahabat

Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKULU - Pasangan suami istri ( pasutri ) meninggal secara berurutan usai dinyatakan positif Covid-19.

Demikian diumumkan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu.

Pasangan suami istri tersebut telah dimakamkan di TPU setempat dengan protokol Covid-19.

Berselang satu hari dari meninggalnya pasangan suami isteri itu, anak dari pasangan tersebut dinyatakan positif Virus Corona berdasarkan uji swab.

Kerap Beraksi Bawa Peledak dan Parang, Perampok Sadis di Pasuruan Ditembak Mati Polisi

KAKEK 77 Tahun Sepekan Hilang Misterius, Upaya Pencarian Terus Dilakukan Tim Gabungan dan Warga

Tak Lagi Jabat Kepala Desa, Kelakuan Pria 43 Tahun Makin Menggila hingga Berurusan dengan Polisi

Anak pasangan itu jenis kelamin perempuan berusia 40 tahun masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kota Bengkulu.

Kompas.com Senin (22/6/2020) mengunjungi rumah duka sekaligus tempat anak pasangan tersebut menjalani isolasi mandiri.

Terdapat sejumlah karangan buka di depan rumah duka.

Tetangga korban sekaligus ketua RW, Yusmansyah Manan menjelaskan pasangan tersebut dikenal warga sebagai pribadi yang bersahabat.

Kesehariannya kalau pihak suami memang sering berobat rutin ke rumah sakit karena penyakit bawaan yang diderita.

Selebihnya, suami rajin ke masjid, sesekali ke warung.

"Suaminya jarang ke luar, paling ke masjid, warung dan kelihatan sesekali berjemur di dekat rumahnya," kata Yusmansyah Manan.

Isterinya dikenal sebagai pekerja keras berjualan di kantin salah satu sekolah di Kota Bengkulu.

Namun sejak Covid-19 sekolah diliburkan maka praktis kegiatan isterinya hanya di rumah saja, sesekali ke pasar, warung dan rajin ke masjid.

Yusmansyah menceritakan awal pasangan suami isteri itu terpapar Covid-19 tidak diketahui secara pasti dari mana asalnya.

Suami awalnya mengalami keluhan sesak napas, sulit berjalan.

"Suami awalnya mengeluhkan sesak nafas, demam, sulit berjalan lalu dibawa ke rumah sakit dan diswab hasilnya diketahui positif Covid-19. Lalu diisolasi di rumah sakit, lalu meninggal dunia," ujar Yusman.

Setelah suaminya meninggal dunia warga setempat melakukan rapid test menyusul isteri, anak dan cucu serumahnya.

Hasilnya swab isteri positif Covid-19 sempat diisolasi lalu meninggal dunia Sabtu (20/6/2020).

"Sulit untuk mengetahui dari mana mereka tertular Covid-19, karena kegiatan mereka cuma ke masjid," jelas Yusman.

Sejauh ini masjid tetap berkegiatan pascaditemukannya warga setempat Covid-19.

Pihak pemerintah RW dan RT mengimbau warga untuk tidak ke masjid sementara waktu.

Namun pihaknya tidak menghentikan kegiatan di masjid karena beberapa pertimbangan tersendiri.

Anak dan Cucu Isolasi Mandiri

Setelah sepasang suami isteri itu meninggal dunia, ternyata anak pasangan itu yang berusia 40 tahun juga positif Virus Corona dan menjalani isolasi di rumah.

Menurut Yusmansyah, rumah tersebut saat ini terdapat tiga orang penghuni.

"Dua orang anak pasangan suami isteri yang meninggal dunia itu, satu di antaranya positif Covid-19, sementara satu anaknya dinyatakan negatif.”

“ Lalu masih ada lagi cucu suami isteri tersebut berusia sekitar 11 tahun dinyatakan negatif Covid-19 menjalani isolasi," bebernya.

Ketiganya menjalani isolasi mandiri di rumah dengan ruang kamar yang terpisah sehingga tidak saling berinteraksi secara fisik.

Pemerintah sedang membujuk ketiganya untuk diisolasi ke rumah sakit.

Pihak pemerintah kata Yusmansyah sudah membujuk ketiga orang itu untuk diisolasi ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) milik Pemkot Bengkulu.

Namun ketiganya masih meminta waktu untuk bermusyawarah mengingat masih dalam suasan berduka.

"Mereka meminta beberapa waktu untuk mempertimbangkan diisolasi ke rumah sakit karena saat ini dalam berduka, kita diharapkan memahami kondisi duka yang dialami ketiganya," jelas Yusmanyah.

Warga Bergantian Antar Makanan

Mendapatkan informasi ada anggota warga yang terkena musibah dan menjalani isolasi warga setempat secara bergantian memberikan dukungan berbagai macam bentuk, termasuk memberikan jaminan makan 3 kali sehari terhadap tiga orang warganya itu.

"Kami bersepakat secara bergantian seluruh warga akan memberikan bantuan makanan siap saji untuk ketiganya, itu menjadi tanggungjawab kami selaku warga sini," ucap Yusmansyah.

Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni membenarkan meninggalnya sepasang suami isteri tersebut.

Pemerintah menurut dia masih melakukan tracing untuk mengetahui dari mana pasangan terebut terpapar Covid-19 serta siapa saja yang telah berinteraksi dengan pasien dan almarhum. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suami Istri Meninggal Positif Corona, Ketua RW: Padahal Kegiatannya Hanya ke Masjid "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved