Lahir Bermata Satu, Anak Kambing di Sumedang Akhirnya Mati, Warga Sedih Hingga Ada yang Menangis 

Anak kambing bermata satu yang sempat hebohkan warga Kampung Berunjul, RT 3/3, Desa Cigentur, Kabupaten Sumedang.

Editor: M Iqbal
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
Kambing bermata satu di Sumedang 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SUMEDANG - Anak kambing bermata satu yang sempat hebohkan warga Kampung Berunjul, RT 3/3, Desa Cigentur, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, akhirnya mati.

Namun, anak kambing aneh yang dilahirkan pada Senin (22/6/2020) itu akhirnya mati.

Kematian hewan ternak ini membuat warga sedih dan merasa kehilangan.
Kambing bermata satu di Sumedang.
Kambing bermata satu di Sumedang. (Hilman Kamaluddin/Tribun Jabar)

Pasalnya, kelahiran kambing milik pasangan suami-istri, Adi dan Wawat Suryati, itu sempat menghebohkan warga sekitar dan lokasi kandang kambing itu tidak pernah sepi dikunjungi warga.

Mereka silih berganti berdatangan untuk melihat kambing bermata satu tersebut karena menilai ini merupakan suatu yang unik.

Meski begitu, mereka enggan berspekulasi terkait mitos yang beredar selama ini.

"Jelas warga dan perangkat desa merasa menyayangkan. Ada warga juga yang sampai mengeluarkan air mata," ujar seorang perangkat Desa Cigentur, Cucu Sunarya, saat dihubungi Tribun, Rabu (24/6/2020).

Selain itu, kata Cucu, warga dan perangkat desa menyayangkan karena lahirnya kambing mata satu ini merupakan suatu keajaiban dan baru pertama kali terjadi.

"Sampai-sampai sempat menghebohkan warga, jadi mereka merasa kehilangan," katanya.

Warga Kampung Burujul, RT 03/RW 03, Desa Cigentur, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, sempat dikagetkan dengan kelahiran seekor anak kambing bermata satu karena kambing tersebut berbeda dengan kambing pada umumnya.

Kambing betina yang lahir pada Senin (22/6/2020) sekitar pukul 11.00 WIB itu memiliki bulu berwarna putih pada bagian tubuh dan warna hitam pada bagian kulit hingga kepala serta mata yang hanya satu itu berada di tengah kepala.

Mata kambing mungil ini sangat berdekatan dengan bagian mulut, sehingga warga menilai kelahiran kambing ini sangat unik dan sebuah keajaiban hingga sempat menghebohkan dan mengagetkan warga sekitar.

Pipih (60) warga sekitar yang mengurus kambing tersebut mengatakan, proses kelahiran kambing bermata satu itu waktunya cukup lama jika dibandingkan dengan proses lahiran kambing yang lain.

"Anak kambing itu harusnya keluar (lahir) pada pukul 08.00 WIB, tapi baru lahir pada pukul 11.00 WIB kemarin," ujar Pipih saat ditemui di Kampung Burujul, Selasa (23/6/2020).

Cucu Sunarya mengatakan, matinya anak kambing bermata satu itu karena tidak bisa mencerna makanan apa pun, termasuk saat diberi susu pun harus menggunakan dot dengan cara ditetes.

"Ya, betul mati kemarin sekitar pukul 14.15 WIB," ujarnya saat dihubungi Tribun, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, tidak ada faktor yang lain penyebab meninggalnya anak kambing tersebut.

Warga dan perangkat desa menduga karena kambing ini kesulitan untuk mencerna makanan maupun minuman.

"Tidak ada faktor lain, kedinginan juga tidak karena kemarin gak ada hujan. Hanya susah makan saja, pas lahir juga dikasih susu cuma bisa setetes," ucap Cucu. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Anak Kambing Mata Satu di Sumedang Mati, Warga Sedih Ada yang Meneteskan Air Mata

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anak Kambing Bermata Satu Itu Akhirnya Mati, Ada Warga Yang Menangisi, https://www.tribunnews.com/regional/2020/06/24/anak-kambing-bermata-satu-itu-akhirnya-mati-ada-warga-yang-menangisi?page=all.

Editor: Hendra Gunawan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved