Pria Ini Lempar Istrinya dari Lantai 5 Apartemen Gegara Takut Terinfeksi Virus Corona
Seorang pria ini sungguh tak punya hati. Di saat istrinya terinfeksi Virus Corona, ia malah melemparkan sang istri dari lantai 5 apartemen
Penulis: Budi Rahmat | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAIRO - Seorang pria ini sungguh tak punya hati. Di saat istrinya butuh perlindungan dan perhatian karena terinfeksi Virus Corona, ia malah melemparkan sang istri dari lantai 5 apartemen yang mereka tinggali.
Untung saja, nyawa wanita berusia 25 tahun itu bisa diselamatkan,
Meski demikian, ia mesti menjalani operasi karena tulang belakangan patah.
Dilansir Tribunpekanbaru.com dari Arab News, Kamis (25/6/2020),
saat ini, suami dari wanita malang itu telah ditahan di penjara sambil menunggu penyelidikan polisi.
Saat diperiksa, pria itu mengatakan, sebelum peristiwa tak masuk di akal itu terjadi,
ia bertengkar hebat dengan istrinya.
Sang suami meminta sang istri untuk meninggalkan rumah karena terinfeksi Virus Corona.
"Saya takut terinfeksi," katanya kepada polisi.
“Istri saya melakukan tiga tes, yang semuanya memastikan dia terinfeksi. Jadi saya memintanya untuk meninggalkan rumah. Tetapi ketika dia menolak, lalu saya mendorongnya. " sebut lelaki itu.
• FANTASTIS, Kepala Gembong Teroris Ini Dihargai Rp 145 Miliar, Sosoknya Dikenal Kejam dan Ganas
• Vladimir Putin Sangat Mungkin Pimpin Rusia Selama 36 Tahun Jika Referendum Ini Terlaksana, Diktator?
Rencana, persidangan terhadap pria kejam itu akan dilakukan setelah sang istri pulih dan meninggalkan karantina, sehingga dia dapat memberikan keterangan atas peristiwa itu.
Sementara itu,Aly Mazyad, konsultan ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Universitas Ain Shams di Kairo, mengatakan, saat ini rumah sakit telah mendirikan ruang operasi khusus di departemen karantina karena wanita itu terinfeksi Virus Corona.
Infeksinya stabil tetapi dia tetap dalam kondisi kritis dan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk sepenuhnya pulih, katanya.
Insiden ini sendiri menambah jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga selama penguncian akibat Virus Corona,
tidak hanya di Mesir tetapi di seluruh dunia.
"Tidak ada jalan keluar, tidak ada taman umum atau pusat hiburan untuk dikunjungi, dan keluarga-keluarga tinggal untuk waktu yang lama bersama di tempat yang sama," kata psikiater Nermeen Geed.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap ketegangan domestik adalah penutupan sekolah, kesepian, masalah keuangan dan kebosanan, katanya.
“Kita semua berada dalam satu kapal, melawan musuh yang tidak dikenal. Jadi kita semua harus sepakat tentang bagaimana hidup berdampingan dan menghadapi keadaan ini. "
Jumlah kasus Virus Corona di Mesir sendiri terbilang cukup tinggi,
berdasarkan data dari World O Meter pada Kamis (25/6/2020), tercatat sebanyak 69.561 orang terinfeksi Virus Corona di negeri Firaun itu.
Dari jumlah tersebut, 2.450 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan yang berhasil sembuh dari Virus mematikan itu sebanyak 15.935 orang.
Dari 2 ribuan orang yang mati akibat Virus Corona tersebut, 68 di antaranya adalah Dokter yang bertugas menangani pasien terinfeksi Virus Corona.
Tak hanya itu, sebanyak 430 dokter lainnya dinyatakan positif sejak pandemi mencapai negara itu awal tahun ini,
Ibrahim el-Zayat, anggota dewan dari Asosiasi Medis Mesir, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada harian Mesir El-Youm El-Sabe (Youm7) bahwa persentase infeksi di kalangan dokter adalah antara 5% hingga 7%.
Namun, asosiasi tersebut tidak memberikan perincian tentang infeksi di antara tim medis.
Sumber tidak resmi mengatakan ada 1.000 infeksi di antara petugas kesehatan, termasuk 180 kematian di seluruh Mesir. ( Tribunpekanbaru.com )