Serang Prajurit TNI Serma Rama hingga Gugur, Media : ADF Pemberontak Kongo yang Kejam dan Misterius
Sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB pada bulan Januari mengatakan bahwa ADF memiliki karakteristik kelompok bersenjata dan organisasi kriminal.
Serma Rama Wahyudi sebelum dikirim ke Kongo berdinas di Kota Pekanbaru, Riau.
Sosok Serma Rama Wahyudi ini diungkapkan Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed saat diwawancarai Kompas.com.
"Ya, benar. Prajurit yang gugur pasukan PPB. Yang bersangkutan bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru," kata Ismed, Rabu (24/6/2020).
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Identitas TNI yang Gugur di Kongo, Berdinas di Detasemen Peralatan Pekanbaru'
Dia mengatakan, terkait kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.
Menurutnya dalam beberapa hari ke depan akan tiba di Pekanbaru.
"Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru. Dia adalah pahlawan karena gugur dalam bertugas," sebut Ismed.

Sebagaimana diketahui, Serma Rama Wahyudi gugur dalam bertugas menjalankan misi perdamaian di Kongo.
Dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni, Provinsi Kivu Utara.
Dari informasi yang diterima, terdapat dua personel TNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
Serma Wahyudi dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan korban lainnya, Prt M Syafii Makbul, masih dalam perawatan intensif.
Kabar meninggalnya Serma Wahyudi pertama kali disampaikan oleh perwira komunikasi Misi Stabilisasi PBB untuk RD Kongo (Monusco) Sy Koumbo.
"Satu anggota Helm Biru (pasukan perdamaian PBB) gugur dan satunya terluka, tetapi tidak serius. Saat ini kondisinya stabil," kata Koumbo seperti dilaporkan AFP, Selasa (23/6/2020).
Dalam rilis resminya, Kepala Monusco Leila Zerrougui mengecam serangan itu, dan menduga pelakunya adalah Pasukan Aliansi Demokratik (ADF).